Hikam 4: Urusan yang Telah Diatur Allah Tak Perlu Ikut Campur

  Hikam 4: Urusan yang Telah Diatur Allah Tak Perlu Ikut Campur

أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ فَمَا قَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لاَ تَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ

Artinya : “Istirahatkan dirimu dari kesibukan mengurusi duniamu. Urusan yang telah diatur Allah tak perlu kau sibuk ikut campur.”

Penjelasan

Seseorang kerap merencanakan berbagai hal bagi dirinya sesuai keinginan nafsunya. Kemudian, untuk menggapai rencana yang telah ditetapkannya itu, ia melakukan berbagai pekerjaan yang menyibukkan dirinya.

Tentu saja, hal ini akan membuatnya lelah. Bahkan mungkin pula kecewa, terutama bila sebagian besar perkara yang telah direncanakannya itu tidak berhasil diwujudkan.

Dengan menggunakan lafal “istirahat”, Ibnu Athaillah ingin menjelaskan kepada para murid bahwa mereka dituntut untuk meninggalkan segala perkara yang menyebabkan keletihan dan penderitaan.

Kecuali, jika jika perencanaan atau pengaturan tersebut ditujukan untuk sekedar memenuhi tuntutan hidup dan tidak sampai memberatkan. Tentu saja hal ini tidak akan merugikan diri. Bahkan, pepatah mengatakan, “Perencanaan adalah setengah dari kehidupan.”

Urusan-urusan yang telah diatur Allah hendaknya dijauhi oleh seorang murid. Ia tidak perlu lagi sibuk mengurusi apa yang telah ditangani Allah karena tindakan semacam itu termasuk sikap “sok tahu” yang tak layak dilakukan oleh orang yang berakal.

Lagi pula, tindakan itu bertentangan dengan prinsip rububiyah (kepengaturan) dan takdir Allah, selain juga bisa melalaikan ibadah.

Hikmah di atas ditunjukkan sebagai peringatan bagi para murid karena biasanya apabila seorang murid sedang menghadap Tuhannya dan sibuk dengan zikir-zikir dan ibadah ibadahnya, seluruh sebab penghidupan duniawi akan terputus darinya.

Saat itulah, setan datang dan mulai membisikinya, mengiming-imingi nya dengan berbagai hal yang sebagian besarnya tidak akan pernah terwujud.

Bisikan setan itu kemudian akan membuat si murid lalai, bahkan meninggalkan kebiasaan dzikir dan ibadah.

Tips untuk menghindari hal itu ialah banyak berdzikir dan riyadhoh (olah jiwa) dengan dzikir dan riyadhoh seorang murid akan dijauhi setan dan terhindar dari kesibukan menyusun rencana ini dan itu yang membuatnya letih.***

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU