Hikam 7 : Bila Janji Belum Kunjung Tiba, Jangan Biarkan Keraguan Itu Muncul

 Mutiara Al Hikam 7 : Bila Janji Belum Kunjung Tiba, Jangan Biarkan Keraguan Itu Muncul

 

لاَ يُشَكِّكَنَّكَ فِي الْوَعْدِ عَدَمُ وُقُوْعِ اْلمَوْعُوْدِ وَإِنْ تَعَيَّنَ زَمَنُهُ لِئَلَّا يَكُوْنَ ذَلِكَ قَدْحًا فِى بَصِيْرَتِكَ وَإِخْمَادًا لِنُوْرِ سَرِيْرَتِكَ

Artinya: “Janji yang tak dipenuhi Tuhanmu pada waktunya jangan sampai membuatmu ragu, agar keraguan itu tidak menjadi perusak pandanganmu dan pemadam cahaya kalbumu.”

Penjelasan

Jika Allah menjanjikanmu melalui mimpi, ilham, atau melalui perantaraan malaikat-Nya bahwa pada masa tertentu kelak kau akan mendapatkan kemenangan atau kesejahteraan, lalu janji itu tak terwujud pada waktunya, hal itu jangan sampai membuatmu ragu akan kebenaran janjinya.

Bisa jadi pemenuhan janji itu bergantung pada beberapa sebab dan syarat, dan hanya Allah yang tahu hikmah dibalik itu.

Contohnya, yang terjadi pada beberapa wali Allah yang dijanjikan bahwa kelak, di tahun sekian, mereka akan meraih kemuliaan.

Namun kemudian, pada tahun yang dijanjikan itu, orang-orang justru banyak yang menghina dan menjatuhkan kehormatannya.

Begitu juga yang terjadi pada Rasulullah di tahun Perjanjian Hudaibiyah. Saat itu, Rasulullah dijanjikan Allah mendapat kemenangan. Namun ternyata, kemenangan tersebut tidak terjadi pada tahun itu, tetapi di tahun sesudahnya.

Jika seorang murid mendapat janji dari Tuhan Yang Maha Rahmat, tetapi janji itu belum terwujud ia tidak boleh meragukan janji tersebut.

Ia harus tahu diri dan tetap bersikap sopan terhadap Tuhannya serta tetap tenang menanti janji itu. Ia tidak patut sangsi dan goyah keyakinan menghadapinya.

Barangsiapa melakukan hal itu, berarti ia telah mengenal Tuhannya (arif), berpandangan sehat, dan berhati terang.

Jika tidak, berarti sebaliknya ia tidak mengenal Tuhannya, memiliki pandangan yang rusak dan berhati gelap.***


لاَ يـُشَـكِّكَــنَّكَ فيِ الْـوَعْدِ عَدَمُ وُقُــوْعِ الْـمَـوْعُـوْدِ ، وَ إِنْ تَـعَـيَّنِ زَمَنُهُ ؛ لِئَـلاَّ يـَكُوْنَ ذَ لِكَ قَدْحًـا فيِ بَـصِيْرَ تِـكَ ، وَ إِخْمَـادً ا لِـنُورِ سَرِ يـْرَ تِـكَ

“Janganlah karena tiadanya pemenuhan atas apa-apa yang dijanjikan, padahal telah jatuh waktunya, membuatmu ragu terhadap janji-Nya; agar yang demikian itu tidak menyebabkan bashirah-mu buram dan cahaya sirr-mu padam!”

JIKA ALLAH, NABI MUHAMMAD DAN PARA GURU KEPADA SESUATU, KEMUDIAN TIDAK TERJADI SESUATU YANG DIJANJIKAN MAKA JANGANLAH KAMU RAGU-RAGU ATAS “KEBENARAN” YANG DIJANJIKAN ITU TAPI BERADABLAH DAN BERBAIK SANGKALAH AGAR TIDAK RUSAK BASIROH DAN SARIROH KAMU. KARENA BASIROH ITU TEMPAT HIDAYAH DAN SARIROH ITU TEMPAT MUSYAHADAH ALLAH SWT.

Contohnya adalah janji Allah :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Berdoalah kalian kepada-Ku, maka Aku kabulkan permohonanmu.

 TAPI SETIAP HARI BERDOA SEHAT TETAPI TIDAK SEHAT2. BERDOA LUNAS HUTANG TAPI TIDAK LUNAS2. JIKA ITU TERJADI, MAKA JANGAN PERNAH RAGU ATAS KEBENARAN FIRMAN ALLAH SWT DIATAS.


 ·         BAGAIMANA CARA BERBAIK SANGKA/ YAQIN KEPADA ALLAH SWT?

  مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا . قَالُوا: إذا   نكثر. قال :  الله أكثر.

“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus persaudaraan melainkan Allah akan berikan salah satu dari tiga hal, (Allah) akan kabulkan doanya atau disimpan baginya di hari akhirat atau dipalingkan dari kejelekan semisal darinya. (Para shahabat) mengatakan, “Kalau begitu kita perbanyak (doa). Nabi menjawab, “Allah (akan memberikan) lebih banyak lagi. HR. Ahmad

 1.   Doaku ini dikanulkan oleh Allah tapi mungkin digantikan oleh Allah dengan sesuatu yang lebih cocok dan lebih bermanfaat untuk kita yang kemungkinan kita belum tahu manfaat itu.

2.  Berbaik sangka kepada Allah dengan berkeyakinan bahwa doa saya pasti dikabulkan tapi belum waktunya untuk dikabulkan atau belum kelihatan. Ini hanya soal waktu, bisa 1 tahun, 2 tahun dan seterusnya.

 إِنَّ الْعَبْدَ لِيَدْعُوَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ يُحِبُّهُ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يَا جِبْرِيلُ اقْضِ لِعَبْدِي هَذَا حَاجَتَهُ وَأَخِّرْهَا؛ فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ لَا أَزَالَ أَسْمَعُ صَوْتَهُ، قَالَ: وَإِنَّ الْعَبْدَ لِيَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ يُبْغِضُهُ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يَا جِبْرِيلُ اقْضِ لِعَبْدِي هَذَا حَاجَتَهُ وَعَجِّلْهَا؛ فَإِنِّي أَكْرَهُ أَنِ أَسْمَعَ صَوْتَهُ

 Seorang hamba berdoa kepada Allah dan Allah mencintai hamba tersebut. Maka Allah berfirman: “Wahai Jibril, tunaikanlah untuk hambaku ini hajatnya dan lambatkanlah [pengabulan hajatnya]. Sesungguhnya aku suka untuk terus menerus mendengar suaranya. Apabila seorang hamba berdoa kepada Allah dan Allah murka kepadanya, maka Allah berfirman: “Wahai Jibril, tunaikan bagi hambaKu ini hajatnya dan percepatkanlah [pengabulan hajatnya]. Sesungghnya aku bence untuk mendengar suaranya.”

 YANG PENTING TERUS BERDOA DAN JANGAN RAGU-RAGU.

CONTOH DI DALAM ALQURAN TENTANG KISAH NABI ZAKARIA AS.

 كهيعص {1} ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّآ {2} إِذْنَادَى رَبَّهُ نِدَآءً خَفِيًّا {3} قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا {4} وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَآءِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا {5} يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ ءَالِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا {6} يَازَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلاَمٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا {7} قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلاَمٌ وَكَانَتْ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا {8} قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِن قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا {9}

 Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad. (QS. 19:1)

(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tetang rahmat Rabb kamu kepada hamba-Nya zakariya. (QS. 19:2)

yaitu tatkala ia berdo'a kepada Rabbnya dengan suara yang lembut. (QS. 19:3)

Ia berkata:"Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalalu telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Rabbku. (QS. 19:4)

Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalanku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari Engkau seorang putera, (QS. 19:5)

yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub, dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhoi". (QS. 19:6)

Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (QS. 19:7)

Zakariya berkata:"Ya Rabbku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua". (QS. 19:8)

Dia berfirman:"Demikianlah". Dia berfirman:"Hai itu adalah mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali". (QS. 19:9)

BERAPA TAHUN JARAK ANTARA JANJI ALLAH MEMBERI ANAK DENGAN LAHIRNYA ANAK YANG BERNAMA YAHYA YAITU 40 ORANG DALAM RIWAYAT 13 TAHUN.

BEGITU JUGA 40 TAHUN BARU DIKABULKAN DOANYA NABI MUSA YANG DIAMINKAN OLEH NABI HARUN AS KETIKA BERDOA AGAR DIBINASAKAN HARTA FIRAUN.

وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ ۖ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ

Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".  Surat Yunus Ayat 88

 BEGITU JUGA JANJI NABI UNTUK FATH MEKKAH BUKAN DI TAHUN KE 8 KETIKA HUDAIBIYAH. TETAPI PADA TAHUN 10.

 لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَ ۗفَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا

Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat.

 قال عليه السلام لعمر حين قال له ألم تخبرنا أنا ندخل مكة فقال له أقلت لك هذا العام فقال لا فقال إنك داخلها ومطوف بها

 3.  Bisa juga doa kita digantikan dengan terhidar dari kejelekan, kecelakaan dan marabahaya.

 

يبدل المطلوب صرف السؤ عن الداعي

Misalnya doa tidak terkabul tapi hidupnya selamat dari kecelakaan dan selamat dari kebinasaan.

4.  Diganti oleh Allah dengan pengampunan dosa.

 

يبدل المطلوب صرف السؤ عن الداعي

 

Seperti minta sehat tapi tetap sakit. Berdoa minta anak sholeh yang kebetulan anaknya nakal, mabuk , suka berjudi, tapi ia tetap berdoa dan anaknya tetap saja begitu. Bisa jadi doanya itu sebagai penghapus dosa kita dan dosa anak kita.

5.  Disimpan dikahirat.

يدخر المطلوب في الأخرة

 

CONTOH JANJI ALLAH

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ

 

Ketika kita menolong agama Allah, Allah pasti akan menolong kita.

Tetapi kenapa kok Umar, UStman, dan Ali matinya terbunuh?

Para ulama memberi jawaban, “itu adalah untuk menaikkan derajat mereka, yang derajat itu hanya bisa dicapai dengan cara SABAR saat dianiaya dan dizhalimi oleh Makhluk Allah Swt.

 Jika ada da’I ketika berdakwah ia di zalimi maka jangan berkata dia tidak ditolong Allah!!!.

 Dokter saja saat menolong orang dengan operasi caranya dengan cara menyakitkan perutnya. Bahkan di amputasi kakinya.

 CONTOH JANJI RASULULLAH

 

وَعن عليٍّ ، أَنَّ مُكَاتَبًا جاءهُ، فَقَالَ إِني عجزتُ عَن كِتَابَتِي. فَأَعِنِّي. قالَ: أَلا أُعَلِّمُكَ كَلِماتٍ عَلَّمَنيهنَّ رَسُولُ اللَّهِ  لَو كانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جبلٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللَّهُ عنْكَ؟ قُلْ: اللَّهمَّ اكْفِني بحلالِكَ عَن حَرَامِكَ، وَاغْنِني بِفَضلِكَ عَمَّن سِوَاكَ. رواهُ الترمذيُّ وقال: حديثٌ حسنٌ.

 

Kemudian jika ia telah mengamalkan lama 1 tahun,. 5 tahun tetap saja masih punya hutang maka teruslah ia berbaik sangka kepada Allah Swt.

Dan perbaiki diri sendiri, bisa jadi amalannya kurang banyak, kurang khusyu, masih banyak dosa, belum ikhlas.

Yang penting jangan sampai ia ragu dan tidak menyakini atas janji Rasulullah Saw tersebut.

 

CONTOH JANJI DARI GURU

قال ابي حسن الشاذلي :

من قال عند النوم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم  (5  مرات) اللهم بحق محمد ارني وجه محمد

YA ALLAH DENGAN KEBENARAN MUHAMMAD MAKA PERLIHATKANLAH (MIMPI) AKU WAJAH MUHAMMAD

 

JIKA KITA TERNYATA MALAM ITU TIDAK MIMPI NABI DAN BERTAHUN TAHUN LAMANYA TIDAK MIMPI MAKA JANGAN PERNAH RAGU TERHADAP JANJI GURU TAPI TETAPLAH YAQIN DAN HUSNUDZAN DAN BERADAB KEPADA GURU. DAN KEMUDIAN INTROPEKSI DIRI KITA KEMUNGKINAN KITA MASIH BANYAK KESALAHAN YANG MENYAKITI NABI, ATAU KITA TIDAK BERBUAT KEPADA KETURUNAN NABI ATAU MUNGKIN KITA KURANG BANYAK MEMBACA SHOLAWAT KEPADA NABI.

JIKA TERBESIT RAGU DAN TIDAK YAQIN TERHADAP JANJI GURU MAKA HAL TERSEBUT BISA MEMATIKAN BASHIROH DAN SARIROH KITA.  (29/01/2023)

  

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU