Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Tafsir Surat al-Fatihah

Ayat 1 Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari seorang yang dibonceng oleh Nabi Muhammad, ia berkata, “Tunggangan Nabi tergelincir, maka aku katakan: ‘Celaka syaitan.’ Nabi bersabda: لَا تَقُلْ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ، فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ، وَقَالَ: بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ، وَإِذَا قُلْتَ: بِسْمِ اللهِ، تَصَاغَرَ حَتَّى يَصِيْرَ مِثْلَ الذُّبَابِ “Janganlah engkau mengucapkan: ‘Celaka syaitan.’ Karena jika engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata: ‘Dengan kekuatanku, aku jatuhkan dia.’ Dan jika engkau mengucapkan ‘bismillah’, maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat.’” Oleh karena itu disunnahkan membaca basmalah pada awal setiap ucapan maupun perbuatan. كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَقْطَعُ Rasulullah Saw bersabda: “Setiap perkara penting, yang tidak dimulai dengannya “bismilaahirrahmaannirrahiim” maka perkara tersebut sia-sia (kurang barokahnya)” لَا وُضُ

Posisi kita di sisi Allah

Gambar
*ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻣﻘﺎمك ﺣﻴﺚ ﺃﻗﺎﻣﻚ* Para Ulama' berkata : "Kedudukanmu disisi Allah sesuai dengan apa kamu disibukkan.. *ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﻗﺪﺭﻙ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻓﺎﻧﻈﺮ ﺃﻳﻦ ﺃﻗﺎﻣﻚ ؟* Jika engkau ingin tahu kedudukanmu disisi Allah SWT, maka lihatlah yang manakah sekarang ini kesibukanmu.. *ﻓﺈﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺬﻛﺮﻙ* *1.* Jika engkau disibukkan oleh *dzikir*, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin untuk mengingatmu.. *ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺤﺪﺛﻚ* *2.* Jika engkau disibukkan dengan *Al-Qur'an*, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin berbicara denganmu.. *ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺑﻚ* *3.* Jika engkau disibukkan dengan *ketaatan-ketaatan*, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin mendekatkanmu kepadaNya *ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺣﻀﺮﻙ ﻓﻲ ﻣﺠﺎﻟﺲ ﺻﻠﺤﺎﺋﻪ ﻭﺃﻭﻟﻴﺎﺀﻩ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﻠﺤﻘﻚ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺣﻀﺮﺗﻪ ..* *4. Jika Allah SWT menghadirkanmu di Majelis Orang Sholeh dan Para Auliya'nya* maka ketahuilah bahwa melalui kebersamaan itu, Allah ingin memasukkan

Keutamaan Asyuro

Gambar
Muharram adalah bulan awal pada kalender Islam atau disebut juga kalender Hijriyah. Jadi tahun baru Islam mulai tanggal 1 Muharram. Kalau kalender Masehi menggunakan peredaran Matahari sebagai patokan, di kalender Hijriyah itu peredaran Bulan sebagai acuan. Terdapat dua belas bulan dalam kalender Islam, yaitu Muharram, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir , Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.   Dalam kalender Islam, Muharram adalah yang termasuk dimuliakan di antara empat bulan lainnya, yaitu Dzulqad’ah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Muharram artinya ‘terlarang’, jadi pada bulan yang dimuliakan ini umat Islam dilarang untuk melakukan segala kegiatan maksiat termasuk perang (kecuali diperangi duluan), dan tindakan-tindakan buruk lainnya yang merugikan diri serta orang lain..Beribadah di bulan Muharram bisa mendapat pahala yang berlipat-lipat. Namun, jika melakukan tindakan maksiat akan berlipat pula dosanya.   Terdapat peris

Sejarah Dzikrul Ghofilin

Gambar
Dzikrul Ghofilin adalah rangkaian wirid yang intinya membaca surat Al-Fatihah seratus kali, tawassul bil auliya wash sholihin, Ayatul Kursiy, Asmaul Husna,   istighfar, sholawat, dan tahlil, yang disusun oleh tiga serangkai: Gus Miek, KH. Hamid Pasuruan, dan KH. Ahmad Shiddiq Jember. Seluruh wirid yang terangkai dalam Dzikrul Ghofilin, komposisi dan cara pengamalannya berlandaskan dalil-dalil yang resmi dan shohih dari Al-Quran, sunnah dan ajaran-ajaran para masyayikh yang bersambung sanadnya sampai Rosulullah saw. Dzikrul Ghofilin adalah aurod sunnah yang sifatnya terbuka dan universal. Artinya bisa diamalkan oleh siapa saja; mulai dari yang berilmu sampai pun yang paling awam, dengan tetap terjamin daya sentuhnya – Siapapun pengamalnya – asalkan ia mengamalkannya dengan yakin, ikhlas, dan istiqomah. Dzikrul Ghofilin ini, utamanya ditujukan untuk orang-orang awam yang belum mempunyai wirid yang dijadikan pegangan. Karenanya, aurod ini sederhan

Amalan Bulan Muharram

Gambar
Para ulama mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram sebagaimana  dinukil As-Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sh a latlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjeng u k orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bershadaqah dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.