Ziarah Kubur

 

وَفِي رِوَايَةٍ مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ كُلَّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا فَقَرَأَ عِنْدَهُ يَس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً وَحَرْفًا وَفِي رِوَايَةٍ مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ كَانَ كَحَجَّةٍ

“Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa dallam bersabda, ‘Siapa saja yang menziarahi (makam) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap Jumat, lalu membaca di dekatnya Surat Yasin dan sejumlah ayat Alquran, maka diampuni baginya dosa sebanyak ayat dan huruf,’ dalam riwayat lain, ‘Siapa saja yang menziarahi (makam) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada hari Jumat, maka itu bernilai ibadah haji,’” (Lihat Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, juz II, halaman 573).

Dalam riwayat lain disebutkan keutamaan ziarah kubur di hari Jumat.

 وَقَدْ رَوَى الْحَكِيمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدِيهِ

“Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. dengan keadaan marfu’, ‘Siapa saja yang menziarahi sekali makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap Jumat, niscaya Allah mengampuninya dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada keduanya,’” (Lihat Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, juz II, halaman 573).

Dicatat sebagai orang yang berbakti kepada orang tua meskipun saat masih hidup dia durhaka. Asalkan setiap jumat mengucapkan “SALAM” walaupun tidak membaca YASIN dan TAHLIL apalagi mendoakan karena mendoakan bisa dimana saja tapi kalua hakikat ziarah itu adalah dengan mengucapkan SALAM.

# Beberapa Sunnah Ziarah Kubur

1.  Membelakangi kiblat sehingga kita berhadapan muka kita dengan muka mayit

2.  Mengucapkan salam yang umum di pintu gerbang, contoh

السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله بكم لاحقون، نسأل الله لنا ولكم العافية

3.  Mengucapkan salam yang khusus di hadapan mayit dikuburan contoh : Assalamualaika ya fulan bin fulan

4. Jika seorang wali maka dianjurkan membaca: 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سَلاَمُ اللهِ يَـا سَادَةْ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْشَاكُمْ

عِبَادَ اللهِ جِئْنَاكُمْ قَصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَاكُمْ

تُعِيْنُوْنَا تُغِيْثُـوْنَا بِهِمَّتِكُمْ وَجَدْوَاكُمْ

فَأَحْبُوْنَا وَأَعْطُوْنَا عَطَايَاكُمْ هَدَايَاكُمْ

فَلاَ خَيَّبْـتُـمُوْا ظَـنِّيْ فَحَاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ

سَعِدْنَا إِذْ اَتَيْـنَاکُمْ وَفُزْنَا حِيْنَ زُرْنَاکُمْ

فَـقُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَـا إِلَـى الرَّحْمٰنِ مَوْلَاكُمْ

عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى مَزَايَا مِنْ مَـزَايـَاكُمْ

عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَةْ تَغْشَانَـا وَتَغْشَاكُمْ

سَلَامُ اللهِ حَيَـاكُـمْ وَعَيْنُ اللهِ تَرْعَاكُمْ

وَصَلَّى اللهُ مَـوْلَانَا وَسَـلَّمْ مَا أَتَـيْنَاكُمْ

عَلَى الْمُخْتَارِ شَافِعِنَا وَمُنْقِـذِنَا وَإِيَّاكُمْ

 

Maknanya:

“Wahai tuanku, semoga salam Allah terus tercurah kepadamu.

Wahai hamba-hamba Allah, kami telah datang kepadamu. Kami bermaksud (untuk bersentuhan dengan rohani engkau) dan kami berharap (berkat engkau).

Untuk membantu kami, selesakan kami dengan siram yang datang daripada engkau, sesuai dengan tekad dan pencapaian engkau (setakat ini).

Jadi, kasihilah dan berikanlah kepada kami hal – hal yang telah Allah berikan dan kurniakan kepada engkau.

Jangan biarkan harapan ini sia-sia, jauhkan engkau semua (dari sifat ada hati untuk mensia-siakan kami).

Kami sangat bertuah untuk datang ke haribaan engkau dan kami sangat gembira untuk melawat (ziarah) engkau,

maka bangkitlah dan berilah syafaat untuk kami memohonlah kepada Allah untuk siapakah Ar-Rahman, Tuanmu.

Semoga kita diberkati (Allah) dengan nasib baik dan kelimpahan kurniaan yang telah diberikan kepada engkau.

Semoga kita dipandang dan diberkati dengan rahmat yang akan menyelubungi kami dan engkau.

Semoga engkau dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah sentiasa membimbing engkau.

Semoga rahmat dan keselamatan Allah semakin melimpah kepada tuan kami,
orang-orang pilihan yang memberi syafaat dan menyelamatkan kami”

 

ـ

وَفِي رِوَايَةٍ مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ كُلَّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا فَقَرَأَ عِنْدَهُ يَس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً وَحَرْفًا وَفِي رِوَايَةٍ مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ كَانَ كَحَجَّةٍ “Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa dallam bersabda, ‘Siapa saja yang menziarahi (makam) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap Jumat, lalu membaca di dekatnya Surat Yasin dan sejumlah ayat Alquran, maka diampuni baginya dosa sebanyak ayat dan huruf,’ dalam riwayat lain, ‘Siapa saja yang menziarahi (makam) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada hari Jumat, maka itu bernilai ibadah haji,’” (Lihat Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, juz II, halaman 573).

Artikel ini telah tayang di regional.inews.id dengan judul " Keutamaaan Ziarah Kubur di Hari Jumat ", Klik untuk baca: https://regional.inews.id/berita/keutamaaan-ziarah-kubur-di-hari-jumat/all.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin