3 Dosa Tertua


Imam Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir berkata:  

الإِنْسِانُ مَحَلُّ الخَّطَاء وَالنِّسْيَان

Manusia adalah tempat salah dan lupa. 

Ungkapan ini secara sepintas sepertinya hendak memberi ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk berbuat salah, padahal tidak. Justru sebaliknya, ungkapan ini ingin memberikan rambu-rambu kepada manusia, bahwa manusia itu sangat rentan berbuat lalai dan mudah terjerumus dalam kesalahan dan dosa. 

Terutama dosa dosa besar yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan di dalam kitab :

المنبهات على الاستعداد ليوم الميعاد المؤلف بن حجر العسقلاني (المتوفى: 852 هـ)

Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda: 

 أَوْحَى اللهُ  تَعَالَى إِلَى مُوْسَى بْنِ عِمْرَان فِي التّوْراتِ: إِنَّ أُمَّهَاتُ اْلخَطَايَا ثَلَاثٌ: الكِبْرُ وَالْحِرْصُ وَالْحَسَدُ 

Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa ibn ‘Imran dalam kitab Taurat: Sesungguhnya induk dari segala kesalahan ada tiga, yakni takabur, tamak dan hasud. 

Dosa pertama yaitu yang dilakukan oleh Iblis adalah takabur atau sombong. Sebelumnya Iblis selama puluhan ribu tahun menjadi ahli ibadah dan sebagai penjaga surga, akan tetapi ketika Allah menciptakan Adam, seluruh makhluk diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepada Adam, akhirnya para Malaikat bersujud kecuali Iblis. Iblis berkata :  

أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ

‘Saya lebih baik daripada Adam, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah’." (QS Al-A’raf: 12).

Iblis pun diusir dari surga dan sia-salah segala ibadah yang telah ia kerjakan selama puluhan ribu tahun lamanya, akibat kesombongannya itu. Allah berfirman: 

  قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ 

‘Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya; maka keluarlah (dari surga), sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS Al-A’raf: 13). Karena Allah pernah berfirman di dalam hadits Qudsi: 

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ:   الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي ، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ

(bahwa) Kesombongan itu adalah baju-Ku dan keagungan mahkota-Ku. Barangsiapa yang menyaingi Aku pada salah satu dari kedua sifat tersebut, niscaya Aku akan melemparkannya ke dalam api neraka jahannam dan Aku tidak akan memperdulikannya.” (HR. Muslim)

Maka dari itu orang yang didalam hatinya ada sedikit saja sifat sombong maka dilarang masuk surga oleh Allah Swt, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: 

 لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ (رواه مسلم) 

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji dzarroh.” (HR Muslim)

Dosa kedua adalah yang pertama kali dilakukan oleh Adam AS yaitu tamak atau serakah. Setelah Iblis diusir dari surga, Nabi Adam AS dan istrinya, Sayyidah Hawa, hidup tenteram di surga, sebagaimana Allah berfirman: 

 وَقُلۡنَا يَا آدم ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ 

 ‘Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya (surga ini) yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan (tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan (nanti) kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah: 35)

Padahal banyak sekali buah-buahan disurga tetapi kenapa ada keinginan untuk menikmati, memiliki, merasakan buah yang lain yang dilarang oleh Allah Swt. Maka dari itu Nabi Muhammad Saw selalu berpesan kepada keturunan Nabi Adam AS agar tidak tamak, sebagaimana yang di gambarkan di dalam hadits Nabi: 

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)

Trik yang digunakan Iblis untuk menggoda Adam dan Hawa adalah dengan memberi janji palsu. Iblis berjanji, jika memakan buah Khuldi keduanya akan naik jabatan menjadi malaikat, dan menjadi kekal selamanya di surga; tidak akan mati sampai kapan pun. Bualan Iblis berhasil, siapa sih yang tidak ingin naik jabatan dan keabadian? Yang akhirnya malah membuat Nabi Adam dan Hawa terusir dari surga. (At-Tanthawi, Tafsîrul Washît, juz V, halaman 257)

Dan dosa yang ketiga adalah Hasud atau iri dengki. Manusia yang pertama kali melakukannya adalah Qabil, putra Nabi Adam AS. Sifat hasud dari Qabil ini muncul ketika Qabil kecewa kurbannya yang dilakukan dengan asal-asalan ditolak Allah SWT, sedangkan kurbannya Habil diterima karena dilakukan dengan kesungguhan. Qabil pun akhirnya membunuh Habil karena kejadian ini.

Dari hasud/ iri dengki ini akan lahir dosa dosa yang lain seperti ghibah, namimah, selalu mencari kesalahan orang, susah kala menyasikan orang lain gembira, gembira kala orang lain susah, dan bisa berakhir dengan pembunuhan seperti yang dilakukan Qobil kepada Habil. Maka dari itu Rasulullah Saw bersabda:

إيَّاكم والحسدَ، فإنَّ الحسدَ يأكلُ الحسناتِ كما تأكلُ النَّارُ الحطبَ

Jauhilah hasud, karena sesungguhnya sifat hasud itu menggerogoti kebaikan-kebaikan, menggerogoti pahala pahala, sebagaimana api (yang begitu cepat) melahap kayu bakar. (HR Abu Dawud).

Semoga Allah Swt menjauhkan kita dari 3 dosa tertua yang dilakukan oleh makhluk Allah tersebut, semoga di akhirat kelak kita diperjumpakan dengan Allah Swt dengan membawa Qolbu salim, yaitu hati yang selamat daripada takabbur, tamak dan hasud. Amin ya Rabbal Alamin. 

اِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاَوتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ أَقوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.




اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِه الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ 

فيا عباد الله اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ  للّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالـْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ زَمَان وَ فِي مَكَانٍ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِوَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.   



Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin