Kisah Tsa'labah

 Istiqomah lebih mulia daripada 1000 karamah. Kenapa? Karena menjaga istiqomah itu berat. Jika ada seseorang bisa istiqomah maka sesungguhnya ia lebih mulia daripada orang-orang yang memiliki 1000 karomah.

Diantara yang harus kita istiqomahkan adalah sholat berjamaah di masjid. Jangan sampai urusan dunia melalaikan kita untuk ibadah kepada Allah Swt.

Ada seorang bernama Tsa’labah bin Hathib. Allah sangat geram kepadanya, hingga diturunkan empat ayat untuk mengingatkan dirinya dan tentu mengingatkan kita dan kaum muslimin lainnya.

Riwayat ini merupakan asbabunnuzul atau sebab turunnya Qur'an Surat At Taubah : 75-76 sebagaimana dikutip dan diceritakan kembali dalam Kitab Duratun Nasihin.

Suatu hari Tsa'labah bin Hathib yang dalam kondisi miskin datang ke Rasulullah Saw meminta agar dido'akan menjadi kaya harta;

يا رسولَ اللَّهِ ادعُ اللَّهَ أن يرزقَني مالًا

"Do'akanlah saya kepada Allah, agar Dia menganugerahi saya harta," kata Tsa'labah.

Namun, Rasulullah menolak permintaan tersebut, dan malah menasihati Tsalabah:

ويحَكَ يا ثعلبةُ! قليلٌ تؤدِّي شكرَهُ خيرٌ من كثيرٍ لا تطيقُه

Hai Tsa'labah, sedikit yang engkau syukuri adalah lebih baik dari pada banyak yang tidak kuat engkau menanggungnya," jawab Rasulullah

أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ مِثْلَ نَبِيِّ اللهِ، فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ شِئْتُ أَنْ تَسِيْلَ مَعِيَ الْجِبَالُ فِضَّةً وَذَهَبًا لَسَالَتْ

Apakah engkau tidak suka menjadi seperti Nabi Allah? Demi yang diriku di tangan-Nya, seandainya aku mau gunung-gunung mengalirkan perak dan emas, niscaya akan mengalir untukku”

Tetapi Tsalabah terus bersikeras agar permohonannya dikabulkan sampai-sampai ia bersumpah:

فو الذي بعثكَ بالحقِّ إن آتاني اللَّهُ -عزَّ وجلَّ- مالًا لأعطِينَّ كلَّ ذي حقٍّ حقَّهُ

" Demi Allah yang mengutus engkau Ya Rasulullah dengan kebenaran, sesungguhnya jika Allah mengaruniai harta, pasti saya akan memberikan hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya".

Rasulullah Saw akhirnya memegang janji Tsa’labah yang akan mengeluarkan zakat dan sedekahnya jika ia sudah kaya nanti. Lalu Rasulullah Saw berdoa:

اللَّهمَّ ارزقْهُ مالًا

"Ya Allah, anugerahkanlah harta kepada Tsa'labah”

Allah mengabulkan do’a Rasulullah, hingga benarlah kemudian Tsa'labah beternak kambing, Peternakannya berkembang pesat seperti berkembangnya ulat hingga ternak kambingnya benar-benar memenuhi Kota Madinah. 

Karena sesak, ia kemudian pindah ke luar Kota Madinah. Pada awalnya ia selalu shalat lima waktu di masjid Nabawi, karena sibuk dengan harta dan pekerjaannya, ia hanya bisa shalat dua waktu saja, yaitu Dzuhur dan Ashar. Kemudian ketika hartanya makin banyak, ia tidak lagi sholat berjamaah lima waktu bersama Nabi. Yang ia mampu hanya shalat jumat berjamaah satu minggu sekali. Kemudian hartanya semakin banyak, akhirnya ia meninggalkan shalat jumat berjamaah.

Kemudian turun ayat 103 Surat At-Taubah, Allah Swt berfirman:

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”

Nabi kemudian mengutus dua orang petugas untuk menarik zakat Tsa'labah, namun ia enggan membayarkan zakatnya dan menyebut beberapa alasan, dan ia berkata: “Pulanglah, biarlah saya berpikir dulu," akhirnya, dua orang utusan Nabi pulang dengan tangan hampa.

Sejak kejadian itulah, Allah menurunkan surat At-Taubah ayat: 75-76. Allah Swt berfriman:

وَمِنْهُم مَّنْ عَٰهَدَ ٱللَّهَ لَئِنْ ءَاتَىٰنَا مِن فَضْلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.”

فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُم مِّن فَضْلِهِۦ بَخِلُوا۟ بِهِۦ وَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ

Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).

فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِى قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْنَهُۥ بِمَآ أَخْلَفُوا۟ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.

Ketika ayat itu disampaikan Rasulullah kepada para sahabatnya, ada salah seorang kerabat Tsa'labah yang ikut mendengar dan kemudian menyampaikan hal itu kepada Tsa'labah.

Setelah lama, baru kemudian Tsa'labah datang membawa zakatnya kepada Nabi, namun Nabi bersabda : "Sesungguhnya Allah ta'ala melarangku untuk menerima zakat darimu,". Tsa’labah sangat menyesal sampai sampai ia menaburkan tanah di atas kepalanya.  Hingga Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat, beliau tidak mau menerima sedikit pun dari zakatnya.

Hikmah dari kisah ini adalah kita bisa mengambil ibrah atas orang yang meninggalkan keistiqomahan dalam beribadah kepada Allah Swt. Ketika diuji dengan kekayaan, pekejaan dan hewan ternak yang banyak, Tsalabah tidak lagi shalat berjamaah di masjid bersama Rasulullah Saw. Bahkan akhirnya meninggalkan Shalat Jumat. waktunya hanya dipergunakan untuk mengurusi hewannya dan memikirkan bagaimana supanya ternaknya terus bertambah dan bertambah. Dan ketika sudah banyak hartanya, ia mengingkari janjinya, dan menjadi kikir dengan enggan membayar zakat. Semoga kita dijadikan hamba yang bisa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Amin ya Rabbal Alamin.

اِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ


 

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin