MEDIA VIDEO

 BAB 7

MEDIA VIDEO

 

Oleh Taufik Abdillah Syukur

 

 

7.1 Pengertian Media Video

Media berasal dari Bahasa Latin yaitu Medius secara
harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam Bahasa
Arab wasail, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan”. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia mengungkapkan bahwa media adalah alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan
spanduk”
Sedangkan menurut para ahli, diantaranya: Heinich dan
kawan-kawan mengemukakan istilah “media sebagai perantara
yang mengantar informasi antara sumber dan penerimaan”.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa “media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi,atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Dalam pengertian ini, guru,
buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

Media dalam proses belajar mengajar cenderung dimaksud sebagai alat- alat grafis, photografis, ataupun elektronis buat menangkap, memproses, serta menyusun kembali data visual ataupun verbal. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi serta interaksi guru serta siswa dalam proses pendidikan. Media pendidikan bisa memperjelas penyajian pesan serta data sehingga bisa memperlancar serta tingkatkan proses serta hasil belajar [Anissatul Mufarokah, 2019].

Bagi Cheppy Riyana( 2007) media video pembelajaran merupakan media yang menyajikan audio visual yang berisi pesan- pesan pendidikan baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan guna membantu penjelasan terhadap sesuatu modul pendidikan. Video ialah bahan pembelajaran tampak dengar( audio visual) yang bisa digunakan buat mengantarkan pesan- pesan/ modul pelajaran.

Video merupakan gambar- gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan lewat lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar nampak foto itu hidup. Media ini pada biasanya digunakan untuk tujuan- tujuan hiburan, dokumentasi, serta pembelajaran. Video bisa menyajikan data, menguraikan proses, menjelaskan konsep- konsep yang rumit, mengajarkan keahlian, menyingkat ataupun memperpanjang waktu, serta pengaruhi perilaku.

 

7.2 Karakteristik Media Video

Krakteristik media video pembelajaran menurut Cheppy Riyana (2007) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya.

Karakteristik video pembelajaran yaitu:

1.    Clarity of Massage (kejalasan pesan). Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory jangka panjang dan bersifat retensi.

2.    Stand Alone (berdiri sendiri). Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.

3.    User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya). Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

4.    Representasi Isi. Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat menjadi media video.

5.    Visualisasi dengan media. Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinngi.

6.    Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi. Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer.

7.    Dapat digunakan secara klasikal atau individual. Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bias dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.

 

7.3 Tujuan Dan Fungsi Media Video

Berdasarkan pengertian media video yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap, maka tujuan dari media video adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu.

Menurut Cheppy Riyana (2007 : 6) media video pembelajaran sebagai bahan ajar bertujuan untuk :

1.    Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis

2.    Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun instruktur.

3.    Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.

Dalam menggunakan media video ini selain mempunyai tujuan juga mempunyai fungsi sehingga proses dalam pembelajaran akan sesuai dengan yang diharapkan.

Fungsi-fungsi dari media video adalah sebagai berikut :

1.    Dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi siswa kepada isi pelajaran

2.    Dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi.

3.    Membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.

 

7.4 Kelebihan dan Kelemahan Media Video

1.    Kelebihan Media Video

a.    Dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak.

b.    Dapat merangsang partisipasi aktif para siswa.

c.     Menyajikan pesan dan informasi secara serempak bagi seluruh siswa.

d.    Membangkitkan motivasi belajar.

e.    Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

f.      Dapat menyajikan laporan-laporan yang aktual dan orisinil yang sulit dengan menggunkan media lain.

g.    Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

 

2.    Kelemahan Media Video

a.    Hanya mampu melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berpikir abstrak.

b.    Guru kurang kreatif dalam meyampaikan materi pembelajaran karena sudah diwakili oleh media audio visual video.

c.     Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya

d.    Kelas lain terganggu ketika penayangan film berlangsung karena suaranya yang keras dapat menggangu konsentrasi belajar kelas lain.

7.5      Manfaat Penggunaan Media Video

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1.    Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.

2.    Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat.

3.    Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.

4.    Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.

5.    Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi

6.    Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.

7.    Peserta didik menjadi aktif          dan termotivasi untuk mempraktekan latihan-latihan.

8.    Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format film atau VCD.

9.    Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan bidang media teknologi.

10.              Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih   terstruktural.

 

7.6      Langkah-langkah Penggunaan Media Video

1.    Tahap Persiapan; Tahap ini merupakan perencanaan dari kegiatan selanjutnya dan hasil yang akan dicapai. Dalam tahap ini hendaknya guru melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.    Memeriksa kelengkapan peralatan termasuk menyesuaikan tegangan peralatan dengan tegangan listrik yang tersedia di sekolah

b.    Mempelajari bahan penyerta

c.     Mempelajari isi prigram sekaligus menandai bagian-bagian yang perlu atau tidak perlu disajikan dalam kegiatan pembelajaran

d.    Memeriksa kesesuaian isi program video dengan judul yang tertera

e.    Meminta siswa agar mempersiapkan buku, alat tulis dan peralatan lain yang diperlukan

2.  Tahap Pelaksanaan

a.       Langkah PembukaanSebelum penggunaan media video dilakukan ada beberapa hal harus diperhatikan, diantaranya :

1)  Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas tayangan video di depan kelas melalui projector.

2)  Kemukakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa

b.      Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam penayangan video.

3.  Langkah Pelaksanaan Penggunaan Media Video

a.       Mulailah penggunaan media video dengan kegiatan- kegiatan yang merangsang siswa untuk memperhatikan tayangan video, misalnya menggunakan gambar dalam video yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

b.      Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

c.       Yakinkan bahwa semua siswa memperhatikan dengan seksama tayangan video yang ditayangkan.

d.      Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang ditayangkan dalam video tersebut.

4. Langkah Mengakhiri Media Video

Apabila penggunaan media video selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan materi yang ditayangkan dalam video tersebut dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami media video

atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang itu jalannya proeses penayangan video untuk perbaikan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad Saberi, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005)

Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: TERAS,2009)

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013)

Cheppy Riyana, Pedoman Pengembangan Media Video, (Jakarta: P3AIUPI, 2007

Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010)

Dharma kusuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori Dan Praktik Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011)

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012)

Tim   Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011).Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada.

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2008)

 

 


 

BIODATA PENULIS

 

 

Dr. Taufik Abdillah Syukur, MA

Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Penulis lahir di Jakarta tanggal 28 Maret 1978. Penulis adalah dosen tetap PNS pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dpk STAI ALHIKMAH Jakarta. Menyelesaikan pendidikan S1 Studi Islam di Universitas Yarmouk Jordania, S2 Pengkajian Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan S3 Pendidikan Islam di Universitas Ibnu Khaldun Bogor.

Aktivitas saat ini sebagai Dosen Bidang Ilmu Pendidikan Islam pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dpk pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana STAI ALHIKMAH Jakarta, Ketua jurusan Tarbiyah STAI ALHIKMAH Jakarta, Ketua Yayasan Nur Syafekah Hamun Jakarta, Ketua Yayasan Hidayat Mahya Islami Jakarta, Pengurus Yayasan Al-Manar Azhari Depok dan Direktur Azhari Islamic School Cilandak. 

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin