Amalan Abeh

 1. SURAT ALFATIHAH

 "عن ابنِ عباسٍ؛ قال: بينما جبريلُ قاعدٌ عند النبيِّ صلى اللهُ عليهِ وسلمَ. سمع نقيضًا من فوقِه. فرفع رأسَه. فقال: «هذا بابٌ من السماءِ فُتِحَ اليومَ. لم يُفتَح قط إلا اليومَ. فنزل منهُ ملكٌ». فقال: «هذا ملكٌ نزل إلى الأرضِ. لم ينزل قط إلا اليومَ. فسلَّم وقال: أبشِرْ بنوريٍنِ أوتيتهما لم يؤتهما نبيٌّ قبلك. فاتحةُ الكتابِ وخواتيمُ سورةِ البقرةِ. لن تقرأَ بحرفٍ منهما إلا أُعطيتَه» (صحيح: أخرجه مسلم(

Kisah ini disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Ibnu ‘Abbas berikut ini: “Ketika Jibril sedang duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia mendengar suara gemuruh dari atas, lalu dia melihat ke atas sambil berkata, ‘itu adalah pintu langit yang terbuka hari ini. Sebelumnya tidak pernah terbuka sama seklai’. Lalu turunlah malaikat darinya. Jibril berkata, ‘inilah malaikat yang turun dari langit , ia belum pernah sama sekali turun ke bumi sebelumnya. Lalu sang malaikat mengucapkan salam kemudian berkata, ‘bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, keduanya belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang Nabi sebelum Engkau. Yaitu surat Al-Fatihah dan penutup surat Al-Baqarah.  “Tidaklah engkau membaca satu huruf dari dua hal tersebut, kecuali apa yang menjadi keinginanmu diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR. Muslim).

 

Dari hadits ini diketahui bahwa proses turunnya Suarat Al-Fatihah merupakan peristiwa yang luar biasa. Selain karena pintu langit dan malaikat turun ketika surat ini diturunkan, siapapun yang membaca surah ini lalu berdoa, maka akan dikabulkan setiap hajatnya.

Hadits inilah yang menjadi dasar mengapa banyak ustadz, kiyai, ulama yang mengajak jamaahnya untuk senantiasa membaca surat Al-Fatihah baik sebelum majlis atau saat akan mengakhirinya. Karena Allah menjamin keterkabulan bagi siapa yang membaca Al-Fatihah.

Para ahli tafsir berpendapat bahwa ma’na kitab-kitab Allah yang diturunkan ke dunia, semuanya tercakup dalam satu kitab yaitu al-Qur’an al-Karim, ma’na al-Qur’an al-karim dapat di simpulkan dalam surah al-fatihah.

Kenapa surat al-fatihah karena surat ini adalah surat yang paling utama dan paling sering di lafalkan oleh seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari. Bayangkan shalat wajib saja kita kerjakan 5 waktu. 5 waktu tersebut terdapat 17 rakaat. Berarti 17 kali kita membaca surat al-fatihah. Belum lagi shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah. Belum lagi shalat sunnah yang lain. Belum lagi ketika berdoa, memulai pekerjaan dan lain sebagainya.

Rasulullah Saw bersabda:

الفاتحة لما قرئت له

“surat alfatihah itu sesuai dengan (niat) membacanya”

Jika niat kita agar hajat kita dimudahkan oleh Allah, insya Allah Allah akan mudahkan segala urusan kita. Jika kita baca agar Allah angkat penyakit seseorang, maka dengan membaca Al-fatihah dan kita niatkan demikian, Allah akan angkat penyakit orang tersebut. Bisa juga kita hadiahkan kepada orang yang meninggal dunia, dan lain sebagainya. Imam al-Ghazali selalu mendawamkan baca surah al-Fatihah minimal 100x dalam sehari.

من سنة الصدقة الإسرار بها إلا إذا كان ممن يقتدى به فالأفضل إظهارها

Shadaqoh sunnahnya di rahasiakan kecuali ketika shadaqaoh banyak yang tergerak dan termotivasi juga untuk bersedekah makan disunnahkan shadaqah dengan terang-terangan.

 

 2. KHATMUL QUR’AN

روى الترمذي (2914) وأبو داود (1464) واللفظ له ، عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا .

“(Pada hari kiamat nanti) akan dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘Bacalah! Naiklah (menuju tingkatan-tingkatan surga) dan bacalah dengan tartil, sebagaimana engkau membacanya ketika didunia! Karena sesungguhnya tempat kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau baca”. (Hadits Hasan Shahih, Shahih Sunan Abu Dawud 1464 dan Shahih Sunan Tirmidzi 2914)

عن أبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِي رضي الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ ... رواه مسلم (804(

 “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya”. (HR Muslim)

عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبى صلى الله عليه و سلم قال :لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

Dari Ibnu ‘Umar RA dari Nabi Muhammad Saw, ia bersabda: “Tidak dibenarkan iri hati (hasud) kecuali kepada dua orang; seseorang yang dikaruniai Allah hapalan Al-Qur’an maka ia membacanya sepanjang malam dan siang, dan seseorang yang diberi Allah harta lalu ia menginfakkannya sepanjang malam dan siang”. (muttafaq ‘alaih).

 

3. SHALAT BERJAMAAH

((صَلاةُ الْجَمَاعَةِ أفْضَلُ مِنْ صَلاةِ الْفَرْدِ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَة)). متفق عليه.

Bahwa Shalat berjama`ah lebih utama daripada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU