Al-Baaits (50)

AL-BA’ITS adalah nama Allah yang ke-50. Al-Ba’its artinya dialah Allah yang menghidupkan makhluk pada hari dibangkitkan dan dialah Allah yang membangkitkan orang-orang dari dalam kubur. Firman Allah Swt dalam Surat Al-Hajj: 78;

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

"Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. "

Nabi Ibrahim pernah bertanya kepada Allah tentang kebangkitan manusia, Allah Swt berfirman:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Mereka juga bertanya: ‘bagaimana Tuhan bisa membangkitkan manusia yang sudah hancur dalam kubur”.  Kemudian Allah Swt berfirman:  

قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ، قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

“ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yasin: 78-79)

Malaikat Israfil meniupkan dua kali sangsakalanya. Yang pertama untuk mematikan dan yang kedua untuk menghidupkan kembali. Allah Swt berefirman:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).

Rasulullah Saw bersabda:

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal.” (HR. Muslim)

hadits ini menerangkan bahwa keadaan hamba yang dibangkitkan oleh Allah SWT itu tergantung dari bagaimana keadaannya pada saat dia meninggal dunia, jika meninggal dunianya dalam keadaan beribadah, meninggal dunianya dalam keadaan Ta’at meninggal dunianya dalam keadaan sujud, meninggal dunianya dalam keadaan membaca Al Qur’an, dalam keadaan tahajjud, dalam keadaan mendapat Ridho daripada ibunya maka meninggalnya dia dalam keadaan Khusnul Khotimah, Kelak ia dibangkitkan dalam keadaan tersebut. Tetapi jika dia meninggalnya dalam keadaan bermaksiat, dicabut nyawanya dia sedang mabuk, dicabut nyawanya sedang minggalkan sholat, dicabut nyawanya dalam keadaan berzina, dicabut nyawanya dalam keadaan ibunya murka kepadanya maka meninggalnya dalam Su’ul Khotimah, maka nanti dibangkitkan dalam keadaan yang penuh dengan penderitaan.

 

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، النّسَاءُ وَالرّجَالُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ اِلَى بَعْضٍ. قَالَ ص: يَا عَائِشَةُ اْلاَمْرُ اَشَدُّ مِنْ اَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ اِلَى بَعْضٍ.

Dari ‘Aisyah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari qiyamat, manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum berkhitan”. Aku bertanya, “Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan dikumpulkan semua, apakah sebagiannya memandang kepada sebagian yang lain?”. Beliau SAW bersabda, “Ya ‘Aisyah, urusan pada saat itu lebih penting dari pada sebagian memandang sebagian yang lain” [HR. Muslim juz 4, hal. 2194]

Bagaimana caranya agar kita tidak kelaparan dan tidak dalam keadaan telanjang ketika kita dibangkitkan. Rasulullah Saw bersabda:

أَيُّمَا مُؤْمِنٍ أَطْعَمَ مُؤْمِنًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَقَى مُؤْمِنًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ كَسَا مُؤْمِنًا عَلَى عُرْيٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ

"Siapapun orang mu`min yang memberi makan mu`min lain saat lapar, Allah akan memberinya makan dari buah surga, siapapun mu`min yang memberi minum mu`min lain saat dahaga, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dengan minuman yang penghabisannya adalah beraroma wangi kesturi, siapapun mu`min yang memberi pakaian mu`min lain saat telanjang, Allah akan memberi pakaian dari sutera surga."

Bagaimana caranya agar kita dilindungi oleh Allah Swt pada hari kebangkitan kelak. Maka jadilah kita salah satu dari tujuh golongan yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّهُ، اْلاِمَامُ اْلعَادِلُ وَ شَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ وَ رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى اْلمَسَاجِدِ وَ رَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَ تَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَ رَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: اِنّى اَخَافُ اللهَ وَ رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَاَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ يَمِيْنُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَ رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

 “Tujuh golongan dalam perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya : 1. Imam yang adil, 2. Pemuda yang yang tumbuh berkembang dalam lingkup beribadah kepada Allah, 3. Pemuda yang hatinya tertambat dalam masjid-masjid, 4. Dua orang laki-laki yang saling mencinta karena Allah, bertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya, 5. Orang laki-laki yang dipanggil oleh wanita kaya lagi cantik (diajak zina), lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”, 6. Seseorang yang bersedeqah dengan suatu sedeqah dengan sembunyi, hingga tangan kanannya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kirinya, dan 7. Seseorang yang ingat kepada Allah dikala sendirian hingga berlinang air matanya”. [HR. Muslim]

Kita tinggal memilih bagian mana yang dapat kita lakukan sebagai langkah pembuktian keimanan kepada nama Allah “Al-Baits’.  Kita buktikan bahwa kita memang selalu berusaha untuk mempersiapkan diri untuk bekal nanti di akhirat.

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU