AL-Barru (79)

 

Tanda tanda orang yang cinta kepada Allah Sw, antara lain:

1.    Mencintai kematian

Karena kematian itu merupakan jalan menuju perjumpaan dengan Allah Swt, dan orang yang mencintai pasti ia akan suka bertemu dengan orang yang dicintai. Maka dari itu kita tanya diri kita, maukan kita mati hari ini, apakah lapang dada kita menerima kematian?  

Apa itu penyakit Wahn?

Penyakit Wahn adalah suatu ungkapan yang bermaksud cinta dunia dan takut mati.

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-  يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا  فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ . فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ  حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

Dari Tsauban, ia berkata bahwa telah bersabda Rasulullah SAW: “Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang lapar menghadapi meja penuh hidangan.” Seseorang bertanya “apa saat itu kita sedikit?” jawab beliau “bahkan saat itu kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah akan cabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn dalam hatimu.” Seseorang bertanya “Ya Rasulullah ap aitu wahn?” beliau menjawab “cinta dunia dan takut mati” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda “Umatku akan ditimpa penyakit yang pernah menimpa umat terdahulu”. Sahabat bertanya, “apakah penyakit umat terdahulu itu” beliau menjawab “penyakit itu terlah terlalu banyak seronok, terlalu mewah, menghimpun harta sebanyak mungkin, tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, saling memarah, hasut-menghasut sehingga jadi zalim menzalimi” (HR. Al-Hakim).

Mengapa manusia benci kepada kematian? Sebab ia menganggap bahwa dunia yang ada padanya lebih nyaman daripada akhirat yang bakal dihadapinya. Jika kita menyakini bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia niscaya kita tidak takut mati.

Kita boleh takut mati tetapi dengan alas an masih mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah Swt, namun jika tidak ada tindakan untuk itu sama halnya kita mendustainya.

Mengapa mati itu sakit?. Kata imam al-Ghazali: “dalam dunia jika kita kehilangan rumah, anak, kendaraan atau lainnya tentu kita merasa sakit, ketika kita mati, kita kehilangan segala-galanya. Maka bagi orang yang sangat cinta kepada dunia makin sakit matinya karena berpisah dengan segala yang dicintainya, karena penderitaan yang paling pahit adalah berpisah dengan yang dicintainya.

2.     Banyak berzikir kepada Allah Swt

Dalam pepatah Arab dikatakan:

من احب شَيْئا اكثر من ذكره

 (barangsiapa yang mencintai sesuatu/seseorang maka dia akan banyak menyebut namanya)

3.   Mencintai orang yang dicintai Allah Swt

Yaitu cibta kepada para malaikat, para nabi dan Rasul, para ulama, dan zuriiyahnya.

4.     Ridho dengan ketentuan Allah Swt

5.    Berbuat baik kepada hamba-hamba Allah Swt

Orang yang paling utama untuk berbuat baik kepada mereka adalah Rasulullah Saw dengan cara memperbanyak baca shalawat kepada beliau dan mencintai keluarga serta zuriyahnya. Orang berbuat baik kepada zuriyah Rasulullah Saw nanti diakhirat rasulullah Saw akan mencari orang itu untuk membalasnya.  Setelah rasulullah adalah guru yang telah mengajarkan ilmu agama, kemudian kedua orang tua, keluarga terdekat, kemudian teman dan tetangga.

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin