Al-Mumiitu
Al Mumit memiliki arti Maha
Mematikan. Mengutip buku Asmaul Husna oleh Syekh Tosun, Al Mumit menunjukkan
bahwa Allah adalah pencipta kematian. Kematian setiap makhluk di bumi ialah
atas kehendak Allah.
Allah berfirman dalam surat Ali
Imran ayat 156 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقَالُوا۟ لِإِخْوَٰنِهِمْ
إِذَا ضَرَبُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَوْ كَانُوا۟ غُزًّى لَّوْ كَانُوا۟ عِندَنَا مَا
مَاتُوا۟ وَمَا قُتِلُوا۟ لِيَجْعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسْرَةً فِى قُلُوبِهِمْ ۗ
وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: "Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik)
itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan
perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: 'Kalau mereka tetap bersama-sama
kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh.' Akibat (dari perkataan dan
keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang
sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah
melihat apa yang kamu kerjakan."
Allah SWT juga berfirman dalam
surat Ali Imran ayat 185, yakni:
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ
ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا
ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُور
Artinya: "Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الـْمَصْدُوْقُ:
(إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَاً
نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ
ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الـْمَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرٌّوْحَ،
وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ
وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَالله الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ
لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا
إلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ
فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى
مَايَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ
فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
وَمُسْلِمٌ.
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ‘Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bercerita kepada kami, dan beliau adalah orang yang
benar lagi dibenarkan: ”Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan
penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nuthfah (mani),
kemudian menjadi ‘alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi
mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat,
lalu dia meniupkan ruh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintah untuk
menulis 4 kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah)
dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia.
Demi Allah, Dzat yang tidak ada
sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian,
benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah (surga) sehingga jarak antara
dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun dia didahului oleh al kitab
(catatan takdirnya) sehingga dia beramal dengan amalan penduduk
neraka, maka diapun masuk ke dalamnya. Dan sunguh, salah deorang dari kalian
beramal dengan amalan penduduk neraka hingga jarak antara di dengan neraka
tinggal satu hasta. Namun dia didahului oleh catatan takdir, sehingga dia
beramal dengan amalan penduduk jannah, maka dia masuk ke dalamnya.”
(HR Al Bukhari dan Muslim)
Ada orang seperti firaun yang
dicipakan Allah untuk maksiat dan menghuni neraka
Para anbiya wa sholihin
diciptakan Allah untuk taat dan masuk kesurga
Ada barsisa al-abid dan bal’am
bin bauroh hidupnya dalam keadaan taat tapi meninggalnya menyembah setan.
Ada seperti tukang sihir firaun
yang selama hidupnya maksiat dan mati masuk surga.
لَا
يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا
الْبِرُّ
Artinya: “Tidak ada yang dapat
menolak takdir ketentuan Allah selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah
umur seseorang selain perbuatan baik.” (HR At-Tirmidzi).
Surat Ar-Ra’d Ayat 39
يَمْحُو
اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Allah menghapuskan apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat
Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).