Shalat Khusyu
Diantara perkara yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berlindung darinya, beliau berlindung daripada hati yang tidak khusyu’. Beliau berdoa: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari hati yang tidak pernah bisa khusyu’.” Ketika kita shalat, kita tidak bisa khusyu’, pikiran kita entah pergi kemana. Demikian pula ketika kita beribadah, kita tidak bisa fokus, tidak bisa kita khusyu’, sehingga pada waktu itu kekhusyuan sudah tidak ada lagi di hati-hati kita yang berakibat ibadah kita pun kemudian berkurang pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal saudaraku, disyariatkannya ibadah tiada lain adalah untuk kebaikan hati. Ketika ibadah tidak mempengaruhi hati, ibadah itu sama sekali tidak bernilai di mata Allah atau berkurang pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika seseorang membaca Al-Qur’an dan hatinya tidak khusyu’