Puisi saat Khatmul Quran Qiraati

 Ayah, Bunda.... Ummi, Abi...

Izinkan aku bersimpuh dihadapanmu,
Memohon do'a dan ridhomu
# Terima Kasih bunda, terima kasih ummi..
Manusia mulia yang Allah kasihi,
Do'a Mu sangat sakti, derajat mu teramat tinggi..
Engkau adalah madrasah pertama bagiku, hatimu penuh dengan sayang, penuh dengan
cinta...
Bahkan hatimu, samudera maaf bagiku...
Ummi, Bunda... 9 bulan ku hidup bersamamu, di dalam tempat ternyaman bagiku,
Apa yang kau makan, menjadi darah dagingku,
Detak jantungmu, menjadi detak jantungku
Air susumu, mengalir dalam tubuhku
Kini, ku bersimpuh dihadapanmu ummi, ku bersimpuh dihadapanmu bunda,
Karena, ku ingin berterima kasih padamu, atas apa yg kau perjuangkan untukku.
Ku tau, tidurmu tak nyenyak, makanmu terasa tak enak, jantungmu berdebar, ketika kau tau,
aku anakmu akan mengikuti ujian Qiroaati.
Ku tau, doamu tak henti di setiap denyut nadi
Pintamu tulus kepada ilahi, agar aku, anakmu dimudahkan, dilancarkan dan lulus ujian qiraati.
Sekarang, kau lihat aku.. bersama teman teman diatas panggung kebanggaan..
Ku lihat senyummu bunda...
Ku lihat senyummu ummi..
Meski senyummu berurai air mata, aku yakin air matamu, air mata bahagia
Maafkan aku bunda, maafkan aku ummi
Yg seringkali membuat hatimu luka, membuat hatimu bersedih...
Namun, percayalah.. didalam lubuk hatiku, umi, bunda, aku ingin menjadi anakmu yg bisa
membahagiakanmu.
Meski, apapun yg kulakukan, tak kan bisa membayar semua pengorbananmu..
# Terima kasih Ayah.. Terima kasih Abi..
Lelaki hebat yg aku miliki.. meski lisanmu tak banyak bicara, namun hatimu selalu berdoa..
Mendoakanku untuk menjadi, manusia berguna bagi sesama..
Tahukah engkau ayah, tahukah engkau ummi..
Seringkali rasa lelah menghampiri, tapi aku tak pernah peduli..
Seringkali kesal di hati, jika halaman qiroati yang tak juga pindah berhari - hari..
Tapi bahagia datang tiba - tiba
Jika guru pengajarku, menyuruhku untuk ujian naik jilid
Kutapaki anak tangga setengah berlari..
Penuh harap ketika diuji lulus dan naik jilid
Namun, apa dayaku.. baru sampai di depan pintu, detak jantungku bergerak lebih cepat.
Tenggorokanku tiba tiba mengering..
Ku pejamkan mata, ku kumpulkan keberanian untuk melalui proses ini.. bahkan, tak jarang.. jari
jemariku memukul
Mukul meja, hanya sekedar mengumpulkan ingatanku, agar yang ku hafal tidak lupa..
Tahukah engkau ayah bunda..tahukan engkau Abi Ummi..
Semua ku lakukan demimu yang kukasihi
Karena, aku ingin bersamamu di dunia
Dan di akhirat kelak...
Jika kau tiada nanti.. aku anakmu akan menjadi penolongmu, dengan bacaan bacaan ayat suci
al- qur'an yang aku bacakan dan niatkan untukmu.. semua ku lakukan sebagai bukti baktiku
kepadamu..
#Wahai guru, lelahmu, kesabaranmu tak tertandingi..
Kami muridmu, akan menjadi saksi di akhirat
Kelak atas semua kebaikan yang engkau lakukan untuk kami.
Terima kasih guruku..
Semoga Allah kumpulkan kita didunia di akhirat kelak.. Aamiin ya rabbal'alamiinn

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU