RINGKASAN BUKU STUDI ISLAM KOMPREHENSIF
Buku karya Abudin Nata ini menunjukkan, antara lain, relasi Islam dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan pesan moral yang dikandung dalam berbagai
cabang studi Islam, dan merespons dinamika kehidupan manusia dengan dasar
ajaran Islam. Metode yang digunakan bersifat deskriptif analitik, dan normatif
teologis, di samping filosofis, historis, dan kultural, dengan merujuk pada Al
Qur’an, Al Sunnah, para filsuf, ulama, dan para peneliti keIslaman di Timur dan
di Barat.
Islam
sebagai agama yang sempurna diturunkan Allah Swt melalui Nabi Besar Muhammad
Saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam; serta menyangkut berbagai aspek kehidupan menuju
kesejahteraan lahir dan bathin.
Sumber ajaran Islam adalah Al Qur’an, dan Al Sunah, di
samping al rayu, dan fakta sejarah sebagai pelengkap sejauh tidak
bertentangan dengan dua pertama. Al rayu dapat berbentuk qiyas,
urf, al maslahat al mursalah, istishan, qaul al sahabat, ijma al ulama, dan syar’un
man qablana. Fakta sejarah merupakan peninggalan masa lalu, yang berbentuk
bangunan phisik, lukisan, photo, dan sebagainya.
Prinsip ajaran Islam meliputi: a). sesuai dengan fitrah
manusia (muthabaqah li al-fitrah al-nas), b). keseimbangan (al
tawazun), c). sesuai dengan keadaan zaman dan tempat (shalihun li kulli
zaman wa makan), d). Tidak menyusahkan manusia (la tu’shshir al-naas),
e).sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (muth-abaqah li
ilm wa technologiya), f). berbasis pada penelitian (muwaqqaf
li hashil al tabayyun), g). berorientasi pada masa depan (muwajjihun li
al-zaman al-atiyah), h). kesederajatan (al musawwa), i). keadilan (al-adl),
j). musyawarah, k). persaudaraan (al ukhuwah), dan l). keterbukaan (ifatiyah).Inti
dari seluruh prinsip ini adalah akhlak mulia dalam arti yang seluas-luasnya.
Tujuan
ajaran Islam adalah untuk mencapai kemaslahatan umat, menjadi rahmat bagi
sekalian alam, melalui pemeliharaan agama, akal, jiwa, harta, dan keturunan
manusia.
Karakteristik
ajaran Islam meliputi komprehensif (al Syumuliah), kritis, humanis,
militansi moderat, dinamis, toleran, responsif, progresif dan inovatif, serta
rasional. Karakteristik, di sini, diartikan sebagai sifat atau watak yang
khusus, yang berbeda dengan yang lain.
Pokok
ajaran Islam adalah tentang iman atau teologis, ibadah, dan Ihsan. Unsur-unsur
ini merupakan tiga serangkai yang berkaitan satu sama lain, yaitu dengan
keimanan atau percaya kepada Tuhan, manusia akan mengikuti seluruh perintahNya,
sehingga selalu berbuat baik.
Ilmu-ilmu
Al Qur’an adalah ilmu yang berkaitan dengan pembahasan tentang hal ikhwal Al
Qur’an, atau disebut juga sebagai ulum Al Quran yang sejajar
dengan ulum al-tafsir. Mengenai Al Qur’an sendiri yang dibahas
meliputi sebab turunnya Al Qur’an, nasikh mansukh, muhkam
mutasyabih, mutlak muqayyad, i’jaz Al Qur’an, qira’at, al
gharib dan seterusnya. Metode tafsir meliputi tahlily,
maudhuiy, komparasi, dan analisis.
Ilmu
hadis membahas mengenai hal yang berkaitan dengan hadis. Secara garis besar
terdiri dari Ilmu Hadis Riwayah, dan Ilmu Hadis Dirayah,
yang dari keduanya melahirkan cabang-cabang Ilmu Hadis, seperti Ilmu
Rijal al Hadis, dan Ilmu Jarh wa al Ta’dil. Ilmu ini membedakan
antara hadis mutawatir dengan hadis ahad, serta
hadis dhaif.
Ilmu
pendidikan Islam membahas berbagai aspek pendidikan yang berlandaskan pada
nilai-nilai ajaran Islam, dengan corak normatif perenialis, filosofis, historis
dan aplikatif. Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
pendidikan.
Ilmu
dakwah Islam adalah kegiatan ajakan terhadap ajaran agama Islam, atau
pendidikan agama yang bersifat non formal. Prinsipnya terdiri dari: a).
sukarela tanpa paksaan, b). bijaksana, lemah lembut, dan beradab, c). sesuai
dengan tingkatan masyarakat, d). memberikan kemudahan, e). mengembirakan, f).
saling, menghargai dan toleransi.
Fikih
adalah ilmu yang membahas tentang hukum syariat yang berhubungan dengan mukalaf
yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci. Fikih lahir dari ilmu fikih
dan ushul fikih yang mengandung kaidah-kaidah untuk menetapkan
hukum. Dalil yang digunakan berasal dari Al Qur’an, Al Sunah, Ijma,
Qiyas, Maslahah Mursalah, Istihsan, urf dan seterusnya.
Ilmu
kalam bertitik tolak dari keyakinan yang kuat terhadap Tuhan, dan meyakini
hal-hal yang pokok dalam agama. Ilmu ini dimulai dengan argumentasi yang
rasional, sehingga mencapai landasan yang kuat; kemudian, baru mengkaji atau
dibandingkan dengan dalil yang setara dalam Al Qur’an. Terdapat beberapa aliran
dalam Islam, seperti Jabariah atau Qadariyah;
namun, apa yang diperdebatkan hanyalah bersifat cabang atau furu’iyah.
Filsafat
Islam adalah sebuah upaya berpikir secara sistematis, mendalam, radikal, dan
universal tentang segala sesuatu dalam batas yang diijinkan oleh Islam. Berbeda
dengan filsafat barat yang liberal, filsafat Islam bertujuan untuk memperkuat
akidah, ibadah, dan akhlak. Berfilsafat sangat di anjurkan dalam Islam karena
berkaitan dengan perintah Tuhan dan Sunah Nabi Saw agar manusia menggunakan
akalnya.
Paham
tasawuf dan tarekat berkembang karena adanya motivasi yang kuat untuk dekat
dengan Tuhan dalam rangka mengimbangi kecenderungan manusia terhadap
keduniawian, seperti materialistik, hedonistik, pragmatis, dan kapitalis.
Sejarah
Islam berupaya untuk mengkonstruksi dan menceritakan kembali kejadian masa
lalu, untuk dijadikan pelajaran, bahan renungan, dan peringatan dalam menatap
ke masa depan. Dengan mengamalkan ajarannya, Islam mengalami
kemajuan yang pesat sebelum diambil alih oleh Eropa dan Barat; mengalami
kemunduran karena tidak lagi berpegang pada ajaran Al Qur’an dan Al
Sunah.
Kedokteran
Islam, pada dasarnya, sama dengan kedokteran umum, dan perbedaannya terletak
pada nilai-nilai moral dan akhlak dalam mengembangkan dan menggunakan ilmu
tersebut, sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.
Ekonomi
Islam dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam untuk mencapai
‘rahmat bagi sekalian alam’, dan mensejahterahkan masyarakat secara seimbang;
bersifat antroposentris dan teosentris, karena memadukan usaha dan kreativitas
manusia berdasarkan nilai-nilai Islam.
Sosial
dan politik dalam Islam berkaitan dengan istilah ummat, qaum, syu’ub,dan qabail untuk
yang pertama; untuk yang kedua, uli al amr, muluk, khalifah, wali, dan ra’in.
Islam tidak menentukan bentuk dan sistem politik, tetapi lebih mementingkan
moral, etika, dan aspek spiritual dari sosial dan politik Prinsipnya, antara
lain, egaliter, keadilan, saling,menghormati, dan manusiawi.
Psikologi
Islam didasarkan pada ajaran Islam terutama tentang manusia sebagai makluk yang
utuh, ditentukan dari dalam dan luar dirinya dengan berbagai potensi kejiwaaan;
dan diperlukan untuk mewujudkan kehidupan yang sakinah, mawaddah, wa
rahmah. Objek kajiannya meliputi al nafs, al qalb, al ruh, dan
seterusnya.
Islam
yang dipraktikkan di bumi tampil dengan berbagai ragam dengan dampak positif
dan negatifnya; dan dalam tataran empirik terdiri dari 31 macam, yang antara
lain, adalah Islam normatif, politik, formalistik, dogmatik, fundamentalis, dan
lainnya. Keberagaman ini perlu dihargai sebagai hasil ijtihad, dan
dianggap sebagai suatu kekuatan setelah dikurangi kelemahannya, agar dapat
menuju ‘rahmat bagi sekalian alam’.
Perbedaan
pendapat dalam Islam disebabkan adanya ayat Al Qur’an yang bersifat dzanni,
Hadis Ahad, dan penyebab lainnya, yang harus dipelajari dengan
memandangnya sebagai suatu keniscayaan, dan perlu dikelola dengan arif
bijaksana, dan secara dewasa.
Terlepas
dari tujuan Barat mempelajari Islam, belajar ke Barat dapat
dilakukan sehubungan dengan kaidah jalbu al-mashalih wa dar’u
al-mafasid.
Sebagai
simpulan, Islam komprehensif didasarkan pandangan yang utuh, sesuai dengan
ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis Nabi Saw, yufassiru ba’dhuhu ba’dhan,
memiliki visi, misi dan tujuan yang saling berkaitan, berdimensi teologis,
ritualistik, moralitas, humanis theocentris, tidak mengenal
dikotomi antara Tuhan dan ilmu pengetahuan, akal dan wahyu, dunia dan akhirat,
jasmani dan rohani, individu dan masyarakat dan seterusnya, tidak memberikan
tempat bagi yang bersifat radikal, dan menuju ‘rahmat sekalian alam’.