Bekal di Akhirat


 

1.  Ni’mat yang paling indah adalah Iman kepada Allah Swt

Dengan nimat hidayah ini adalah sebaik-baik ni’mat yang luar biasa diberikan kepada kita.

Dengan hidayah kita bisa mengetahui sebuah ketaatan kepada Allah

Dengan taufik kita bisa dimudahkan untuk mengerjakannya

Dengan ianah /pertolongan Allah kita bisa menyempurnakan taat tersebut.

Kalau kita tidak mendapat nimat ini maka sifat asli kita adalah malas beribadah kepada Allah Swt.

إن الله يعطي الدنيا من يحب ومن لايحب, ولا يعطي الإيمان إلا من يحب

“Allah selalu limpahkan nikmat duniawi pada hamba yang Dia cintai & hamba yang tidak Dia cintai (tidak pandang bulu); tapi Allah hanya anugerahkan ‘nikmat iman’ pada hamba tercinta-Nya saja.” (HR Imam Hakim)

Contohnya adalah seorang RAJA tidak akan mengundang Rakyatnya ke istananya kecuali hanya orang-orang dipercayai oleh Raja

Contohnya ada seorang raja mengundang rakyat jelata untuk masuk istana raja. Walaupun di dalam istana itu ia tidak diberi makanan, tidak diberi minuman, tidak apa apa. Karena dengan di undangnya saja sudah merupakan kehormatan yang luar biasa seorang rakyat jelat di undang oleh sang RAJA.

Maka jika diundang oleh Allah untuk berada di hadaratnya dengan shalat misalnya maka ini laksana kita di undang untuk masuk hadratallah. Dan tidak semuanya bisa sembahyang. Walaupun sembahyang nya tidak dibalas apa cukup dengan Ridha Allah. Maka itu sudah cukup sangat luar biasa.

 

2.  Orang yang cerdas

Rasulullah Saw bersabda:

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ

”Orang yang cerdas adalah yang orang yang selalu menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal (kebaikan di dunia ini) untuk kehidupan sesudah kematian (kehidupan akhirat) (HR. Ahmad).

Dalam Islam, orang yang berilmu itu atau orang yang cerdas adalah orang yang menjadikan dunia ini sebagai ladang akhirat (الدنيا مزرعة الآخرة). Tempat menanam amal sholeh dan kebaikan untuk dipanen di akhirat.

Contohnya adalah

bekal selama di kuburan

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ إِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلأَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ.

“Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali meninggalkan tiga hal : sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak sholih yang senantiasa mendoakannya.”

Contohnya ketika masih hidup pernah beli keramik buat masjid dan kemudian dipakai ibadah maka terus mengalir.

Begitu juga pernah mengajarkan ilmu dan kemudian diamalkan maka terus mengalir ke kuburan

Dan pernah mendidik anak dan anak tersebut menjadi soleh dan terus beribadah dan berdoa kepada orang tuanya maka terus mengalir ke keuburan.

 

Bekal ketika di padang mahsyar

يحشر الناس يوم القيامة أعرى ما كانوا قط، وأجوع ما كانوا قط، وأعطش ما كانو قط، وأنصب ماكانواقط، فمن كسا لله كساه الله، ومن أطعم لله أطعمه الله، ومن سقى لله سقاه الله

“Manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar pada HariKiamat dalam keadaan setelanjang-telanjangnya, dan selapar-laparnya, dan sedahaga-dahaganya, dan sepenat-penatnya, tidak pernah mereka merasakan serupa itu di mana-mana sebelum itu. Maka barang siapa yang memben pakaian (kepada orang yang memerlukannya) kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya pakaian kelak di waktu itu. Barangsiapa yang memberi makan kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya makan, dan barang siapa yang memberi minum kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya minum pula.”

Bekal pada hari kiamat

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)

 

Bekal pada hari hisab

 

Di kampus biasanya mahasiswa diberikan indikator, kisi-kisi oleh dosennya, agar mahasiswa tersebut bisa lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ujiannya nanti. Begitu juga Allah. Melalui lisan Nabi-Nya memberikan kisi-kisi pertanyaan di akhirat agar manusia dapat mempersiapkan diri dari sejak di dunia agar dapat dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di akhirat.  Rasulullah Saw memberikan kabar kepada ummatnya bahwa yang pertama kali di hisab kelak pada hari kiamat adalah sholatnya.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ

"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.”

Maka perbaiki sholat kita dari sekarang baik yang wajib maupun yang sunnah, karena sholat adalah amalan hamba yang pertama kali di hisab pada yaumil qiyamah.

 

3.  Fungsi utama manusia adalah ibadah

 

Tugas manusia yang utama adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Saya contohkan seperti fungsi utama HP adalah adalah sebagai alat komunikasi, adapun yang lainnya seperti kalkulator, music, fhoto dan lain sebagainya itu adalah fungsi tambahan. Apabila ada call masuk ke HP maka fungsi tambahan yang lainnya akan terkalahkan.  Jika tidak demikian maka HP nya ada yang error.

Apabila kita ini asik bekerja, asik bermain-main, asik bersenang-senang tanpa memperdulikan waktu ibadah  Itu menjukkan ada salah dalam diri kita/ ada error dalam diri kita yang mesti diperbaiki. Contohnya jika kita asik berdagang tetapi tidak tahu hokum Allah halal dan haram, asik berkerja tapi tidak menghiraukan ibadah kepada Allah.

Seorang pembantu yang sudah dijanjikan terpenuhinya gaji, baju dan tempat tinggal yang penting dia melaksanakan kewajiban-kewajibannya seperti memasak, mencuci, belanja di pasar. Akan tetapi pembantu ini selalu memikirkan yang sudah dijanjikan kepada dia seperti gaji, baju dan tempat tinggal dan ia lalai atau melupakan kewajiban-kewajibannya.

Begitu juga Allah sudah berjanji :

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ

Maka dari itu janganlah meninggalkan kewajiban karena mencari rizki. Janganlah karena mencari rizki bisa meninggalkan ibadah, mencari ilmu, membaca al-Qur’an, berzikir, karena rizki itu sudah ditetapkan. Maka;

 أيُّها النَّاسُ اتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ فإنَّ نفسًا لن تموتَ حتَّى تستوفيَ رزقَها وإن أبطأَ عنْها فاتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ خذوا ما حلَّ ودعوا ما حَرُمَ

“Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah, dan carilah rezeki secara mujmal (sederhana). Karena tidak ada jiwa yang mati kecuali sudah terpenuhi jatah rezekinya, walaupun (terkadang) rezeki tersebut lambat sampai kepadanya. Maka gunakanlah cara yang indah dalam mencari rezeki. Ambillah yang halal-halal dan tinggalkan yang haram-haram.” (HR. Ibnu Majah

إِنَّ اللهَ يقولُ يا ابنَ آدمَ : تَفَرَّغْ لعبادَتِي أملأْ صدركَ غِنًى وأسُدُّ فقرَكَ ، وإِنْ لَّا تفعلْ ملأتُ يديْكَ شُغْلًا ، ولم أسُدَّ فقْرَكَ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Wahai manusia! Habiskan waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kecukupan dan akan Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka akan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan tutup kefakiranmu’.” (HR. at-Tirmidzi)

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU