BERBAKTI KEPADA GURU

  

BERBAKTI KEPADA GURU

Oleh : Taufik Abdillah Syukur

 

Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah maka seorang muslim di tuntut untuk terus mengaji dan mengkaji baik ilmu agama maupun ilmu umum yang tujuannya utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan beribadah kepada-Nya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.” [Adz-Dzariyyat: 56]. Dan ketika menuntut ilmu maka harus benar-benar kita niatkan ikhklas hanya untuk mencari Ridha Allah Swt.

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,

 Dengan ilmu, kita dapat menyingkap tabir kehidupan manusia dan memahami rahasia-rahasia yang diciptakan Allah agar diungkapkan oleh manusia demi kemajuan peradabannya. Memang benar bahwa mencari ilmu sungguh terasa amat berat, terutama ilmu-ilmu yang dapat semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Karenanya, tentu menjadi sangat benar, sabda Rasulullah SAW :

مَنْ سَلَكَ طَرِ يْقًا يَلْتَسِمُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ . رواه مسلم

Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Muslim)

Faktor pendidikan ada 6. Tidak disebut lembaga pendidikan jika tidak memiliki 5 faktor ini: yang pertama adalah faktor tujuan, faktor guru, faktor murid, faktor kurikulum, faktor metode pengajaran dan faktor sarana prasarana atau lingkungan.

"Adakah amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh para pimpinan Gontor sehingga Gontor menjadi Pondok Modern yang sangat maju dan memiliki banyak cabang resmi seperti saat ini?"  Kyai Syukri Zarkasyi tersenyum dan sempat tertawa kecil mendengar pertanyaan saya. Kemudian beliau menjawab, bahwa tidak ada amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh para pengasuh Gontor kecuali melaksanakan - setelah amalan wajib - amalan-amalan Sunnah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, misalnya puasa sunnah, sholat tahajud dan dzikir-dzikir yang ma'tsur . Kemudian beliau menyampaikan pepatah arab yang masyhur terkait dengan guru dan pembelajaran:

المادة مهمة ولكن الطريقة اهم من المادة

"Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi metode pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajaran" Jadi, sebagus apa pun materi pembelajaran, namun jika metode pembelajarannya kurang baik, maka hasilnya kurang maksimal.

الطريقة مهمة ولكن المدرس اهم من الطريقة

"Metode pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi guru jauh lebih penting daripada metode pembelajaran" Sehingga, sebagus apa pun metode pembelajarannya, tetapi jika guru yang bersangkutan tidak mampu mengajar dengan metode tersebut, maka hasilnya pun sama, tidak akan maksimal.

Kemudian beliau menyampaikan ungkapan yang membuat saya sangat terinspirasi dan tercerahkan. Beliau Kyai Syukri berkata:

المدرس مهم ولكن روح المدرس اهم من المدرس

"Guru adalah sesuatu yang penting, tetapi *jiwa* guru jauh lebih penting dari seorang guru".

Jiwa Guru jauh lebih penting! Ya, kekuatan batin, lebih didahulukan daripada kekuatan dzohir.

Jika kita mengajar dengan 'jiwa'. Niat kita ikhlas dalam mengajar, membimbing dan mendidik murid, ikhlas dalam menasehati, disiplin ketika mengajar, berakhlak baik kepada murid, mendoakan mereka disetiap selesai sholat kita atau bahkan mendoakan mereka di sepertiga malam-malam kita. Ilmu dan nasehat-nasehat yang kita berikan terpancar murni dari relung jiwa. Ma sya AllahMaka para murid akan lebih mudah menerima ilmu dan nasehat-nasehat kita. Karena yang berasal dari jiwa, akan diterima oleh jiwa. Yang bersumber dari hati, akan diterima oleh hati. Pembelajaran kita di kelas akan penuh makna, para murid akan selalu mengenang kita sebagai guru yang luar biasa dan pahala yang besar telah menanti kita di akhirat nanti, in sya Allah.

Habib Abdullah baharun mengatakan bahwa murid dan guru itu harus punya alaqoh kahrobaiyyah. Hubungan aliran listrik. Lampu itu tidak akan menyala kecuali jika ada aliran listriknya. Maka seoang murid jika ingin mendapatkan aliran listrik dari gurunya maka harus mendapatkan ridha dari sang guru.

Alkisah ada seorang murid yang pintar sekali ketika mesantren di rubath tarim hadromaut Yaman. Yang kala itu masih asuh oleh habib abdullah asyyatiri, ayah dari pada almarhum habib Salim Assyatiri. Saking pintar muridnya ini sering di undang untuk ceramah diberbagai tempat. Dan pada suatu waktu ada undangan di sebuah kota namanya mukalla, kebetulan yang ngundang orang kaya atau mempunyai jabatan di negeri tersebut. Setelah dia lihat undangannya akhirnya ia tertarik untuk hadir pada acara tersebut dan niat bolos untuk tidak hadir pada pengajian dengan habib Abdullah Asysyatiri. Maka ketika pengajian itu di mulai, di absen satu satu muridnya dan ketika di panggil nama si fulan, si fulan tidak ada. Kemudian ditanyakan kepada teman-temannya, kemana sifulan. Akhirnya dikasih tau bahwa sifulan tidak hadir kajian karena menghadiri undangan ceramah disuatu tempat. Dan kala itu hati gurunya tersakiti dan tidak meridhoi apa yang fulan kerjakan. Dan di tempat yang lain, si murid yang sedang berceramah di hadapan orang kaya pada saat itu juga ilmunya hilang dan tidak bisa melanjutkan ceramahnya, karena ilmunya hilang karena gurunya tidak ridho kepadanya.

Maka jaga hati guru kita, sering sowan kepadanya untuk minta ridho kepadanya. Jika kita ingin pergi atau punya hajat, temuilah untuk minta ridho agar ilmu kita berkah selalu.

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU

Sejarah Dzikrul Ghofilin