Bantu Palestina

 Palestina adalah sebuah negara di Asia Barat yang hingga kini belum diakui kemerdekaannya. Sebenarnya sudah ada lebih dari 135 negara anggota PBB atau sekitar 82 persen populasi dunia yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Indonesia termasuk negara yang mengakui secara resmi kemerdekaan Palestina dan sekitar 50 negara di dunia tidak mengakui Palestina sebagai negara.

Israel tentu saja menjadi yang paling ngotot tidak mau mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara. Selain itu, ada juga Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, dan beberapa negara lain yang menolak mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Konflik ini bermula dari gerakan eksodus bangsa Yahudi dari Eropa ke Palestina. Eksodus bangsa Yahudi ini didukung oleh sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat. Inggris yang pernah menjajah Palestina bagian utara pada 1918, mendukung Yahudi untuk mendirikan negara Israel di wilayah itu.

Puncaknya, pada 14 Mei 1948, Inggris menarik diri dari wilayah itu dan bangsa Yahudi secara resmi mendeklarasikan negara Israel dan di akui sebagai negara resmi di PBB. Di sisi lain, rakyat Palestina yang juga mendiami wilayah itu,  juga ingin mendirikan negara berdaulat. Sejak saat itu, konflik perebutan wilayah tidak bisa dihindarkan dan perang terus berlangsung hingga kini. Perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka jauh lebih terjal daripada Israel yang mendapatkan banyak dukungan dari Barat.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah

Kaum muslimin di Palestina membutuhkan bantuan kita, walaupun kita tidak bisa kesana, tetapi banyak cara untuk membantu mereka, diantaranya adalah doa sebagaimana hadits yang diriwayatkan sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a., bahwa Nabi s.a.w. pernah bersabda,

 الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ

Doa merupakan senjata bagi orang yang beriman (HR. al-Hakim)

Maka berdoalah dan sandarkan hati kita hanya kepada Allah Swt. Sebagaimana Rasulullah menyandarkan hatinya dan ketergantungan total hanya kepada Allah saat besiap siap menuju perang Badar. Semalam suntuk hingga pagi hari Rasulullah bermunajat kepada Allah dengan air mata yang terus bercucuran deras membanjiri wajahnya sembari mengulang-ngulang kalimat “ya Hayyu ya Qayyum,” tiada henti dalam shalat malamnya. Saat itu kaum muslimin yang berjumlah 313 mampu memenangi peperangan melawan kafir Quraisy yang berjumlah 1000 orang.

Doa adalah bantuan kita yang terbesar dan termudah yang bisa kita lakukan. Doakan kemenangan dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Selipkan doa-doa kita ditempat-tempat dan waktu-waktu mustajabah. Allah pasti akan mengabulkan doa-doa para hamba-Nya yang penuh keikhlasan dan berharap hanya kepada-Nya.

Yang kedua, yang harus kita lakukan adalah melawan opini yang mengatakan bahwa rakyat Palestina adalah teroris. Untuk mencapai negeri yang merdeka dari segala bentuk penjajahan maka segala bentuk perjuangan menjadi suatu keniscayaan. Para pejuang dan pahlawan di negeri kita juga begitu, apakah kita mau dikatakan bahwa Teuku Umar, Cut Nyak Din, Pangeran Diponegoro dan Jenderal Sudirman sebagai seorang teroris. Rakyat Palestina disana sedang berjuang memerdekakan tanah airnya yang sekarang hanya tersisa 25% saja.

Dan yang ketiga, mari kita bantu mereka dengan dana. Kita bangun lagi rumah sakit, masjid dan sekolah yang telah dihancurkan. Kita titipkan penyalurannya kepada lembaga-lembaga resmi yang kita percayai baik lembaga pemerintah maupun swasta.

Allah dalam hadits Qudsi berfirman: “Hai manusia, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”. Lalu ditanya :“Ya Rab, bagaimana aku menjenguk Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui, sesungguhnya ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau menjenguknya Aku pun berada di sisinya”.

“Hai anak manusia, Aku kelaparan tetapi engkau tidak memberi-Ku makan”. Menjawab: “Ya Rab, bagaimana aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah menjawab: “Apakah engkau tidak mengetahui sesungguhnya kelaparan hamba-Ku si Fulan tetapi engkau tidak memberinya makan, tidakkah engkau tahu sesungguhnya ketika engkau memberinya makan di sana juga ada Aku”. (Imam Muslim).

Sebagai orang yang bertaqwa, kita tentu akan membantu saudara kita di Palestina sesuai dengan kemampuan kita, para sahabat Nabi Muhammad saw yang dulu tidak punya kemampuan juga didorong untuk berinfak atau sedekah, Rasulullah saw memberi motivasi kepada mereka:

اتَّقُوا النار وَلوْ بِشقِّ تَمْرةٍ

Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi Ibrahim ketika dibakar hidup hidup oleh Raja Namrud, ada seekor semut yang sibuk bersusah payah memadamkan api yang mulai membakar tubuh nabi Ibrahim. Melihat usaha semut tersebut ada seekor burung yang nyirnyir dan meragukan usaha semut tersebut. Burung tersebut berkata: “wahai semut, tidak mungkin setetas air dimulutmu mampu memadamkan kobaran api yang sangat besar itu’. Semut berkata: "Aku tahu air yang ku bawa ini tidak dapat memadamkan api, karena memang hal itu berada di luar kemampuanku, setidaknya, aku punya alasan di hadapan Allah kelak, di posisi siapa aku berdiri. Aku ingin punya andil, setidaknya dengan menunjukkan siapa yang aku bela.” Dan di sisi api yang lain ada cicak yang pro raja Namrud, meniupkan dengan mulut kecilnya itu agar api yang membakar Nabi Ibrahim itu bertambah besar. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini dan semoga khutbah singkat ini bermanfaat.

Mari kita doakan semoga yang syahid ditempatkan ditempat yang mulia di sisi Allah dan yang masih hidup diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah Swt dan memperoleh kemerdekaan baik lahir maupun bathin, begitu juga untuk rakyat Indonesia dan kaum muslimin pada umumnya. Amin ya Rabbal Alamin. 

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU