Khutbah Iedul Adha 1441 H

 


KHUTBAH IDUL ADHA 1441/ 2020

MASJID  JAMI’ BAITUSSALAM PURI DEPOK MAS

Oleh : Dr. H. Taufik Abdillah Syukur, Lc., MA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  الله أكبر  (9x)أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Pertama–tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala ni’mat yang telah diberikan sehingga kita dapat hadir dimasjid yang insya Allah penuh berkah ini untuk melaksanakan ibadah shalat iedul adha.  Shalawat dan salam marilah kita junjungkan kepada nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan para sahabatnya, tabi’in dan tabiit-tabi’in, serta kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka sampai hari kiamat. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang dapat mentauladani akhlak Rasulullah saw, mengamalkan sunnah-sunnahnya,  sehingga kita termasuk orang yang diberi syafaat kelak pada hari la yanfa’u malun wala banun illa man atallaha biqolbin salim. Amin ya Rabbal Alamin.

Pagi ini, dikumandangkan takbir, tahmid dan tahlil untuk mengagungkan Allah swt. Kaum Muslimin berduyun-duyun bersama sanak keluarga dan handai tolan mendatangi lapangan dan masjid-masjid untuk melaksanakan Shalat Iedul Adha.

Hari ini adalah hari yang sangat mulia, hari keteladanan dan perjuangan penuh pengorbanan dari satu keluarga mulia, keluarga Nabiyallah Ibrahim AS, beserta anak dan istrinya. Melalui ibadah Haji dan kurban, kita dapat melihat, memahami dan mengambil pelajaran bagaimana Nabi Ibrahim AS dan keluarganya mampu mengaktualisasikan nilai nilai kesabaran atas ujian dari Allah Swt.

Di dalam al-Qur'an hanya ada dua Nabi yang diberi julukan "uswatun hasanah"(suri tauladan yang baik), yang pertama adalah Nabi Muhammad Saw, Allah Swt berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya ada pada (diri) Rasulullah (Muhammad Saw) suri teladan yang baik bagimu. (QS. 33:21) dan yang kedua adalah Nabi Ibrahim AS, sebagaimana firman Allah Swt:  

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ

Sesungguhnya telah ada suritauladan yang baik bagimu pada (Nabi) Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia. (QS Al Mumtahanah [60]:4).

Kenapa hanya dua Nabi saja di dalam al-Qur’an yang dijuluki 'uswatun hasanah'?. Para mufassir menjawab: Karena bukan hanya individu Nabinya saja yang patut di tauladani dan di contoh, tetapi anaknya, istrinya, dan keluarganya juga patut dicontoh dan ditiru oleh ummatnya.

Contohnya Nabi Ibrahim, Istrinya bernama Sarah dan Hajar, mereka dibina dan dibimbing dengan baik sehingga menjadi wanita yang shalihah dan kedua putranya Ismail dan Ishaq menjadi Nabi dan Rasul. Nabi Ismail menjadi simbol kesolehan dan ketaatan kepada Allah Swt dan orang tua karena rela mengorbankan dirinya demi mematuhi perintah Allah Swt dalam peristiwa udhiyah yang sekarang masuk dalam salah satu wajib haji yaitu jumroh ula, wustho dan Aqobah. Allah hanya menghendaki ketundukan Nabi Ibrahim AS, sehingga tiada lagi tersisa dalam diri beliau kecuali Allah Swt. Walaupun setelah itu Allah menebus putranya dengan seekor hewan sembelihan.

Begitu juga dengan keluarga Nabi Muhammad Saw, beliau mempunyai istri yang merupakan ummahatul Mu'minin dan dari anaknya Fatimah Azzahro lahirlah keturunan yang sholeh dan sholehah. Walaupun keluarga Nabi banyak sekali mendapatkan ujian dari Allah, tetapi totalitas keimanannya tetap terjaga kepada Allah Swt.

Bayangkan seluruh anak Nabi Muhammad Saw, meninggal dunia pada saat Nabi masih hidup kecuali satu orang saja yaitu Fatimah Azzahra. Anak laki pertamanya yang bernama Qasim, meninggal ketika usianya mencapai 2 tahun. Kemudian Anak lakinya Abdullah meninggal ketika usianya 1 tahun, dan anak lakinya Ibrahim meninggal ketika berusia 1 tahun 10 bulan. Ini merupakan ujian yang berat. Seorang ayah yang menanti-nanti keturunan dari sang istri yang mengandung selama 9 bulan, akhirnya anak-anak itu dipanggil oleh Allah swt pada usia yang masing sangat belia.

Belum lagi anak perempuan Nabi Muhammad saw, yang  bernama Zainab, Ruqayyah dan Ummu kulsum, mereka semua meninggal dunia setelah beranjak dewasa dan setelah melangsungkan pernikahan. Mereka semua meninggal dunia, kala Nabi masih hidup. Bagaimana kalau ini terjadi kepada kita sebagai seorang ayah yang menyaksikan langsung kematian anak-anaknya. Ditinggal mati oleh satu anak saja seakan akan kita tidak sanggup menghadapinya, sedangkan Rasulullah Saw, 6 anaknya diwafatkan oleh Allah swt kala Nabi masih hidup. Itu adalah ujian untuk Nabi akhir zaman, ujian kepada Nabi yang walaupun ditimpa musibah tetap totalitas keimanannya terjaga kepada Allah swt.

Maka dari itu Nabi sering diolok-olok oleh orang kafir dengan sebutan abtar yaitu orang yang terputus garis keturunannya. Karena seluruh anak laki-laki Nabi, meninggal pada usia yang masih sangat belia, sedangkan waktu itu (pada masa jahiliyyah) seorang anak laki-laki menjadi kebanggaaan keluarga. Karena Nabi sering diolok-olok oleh orang kafir,  Nabi menjadi sedih, sehingga turunlah surat al-Kautsar yang juga merupakan syariat untuk melaksanakan shalat dan berkurban pada hari iedul adha dan hari tasyriq. Allah berfirman:

إِنَّا أَعْطَيْنَكَ الْكَوْثَر فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَر

 (1)Sungguh, kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, (2) maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah, (3) Sungguh, orang-orang yang membencimu justru dialah yang abtar’ (karena)  terputus (dari rahmat Allah swt)

Di dalam surat ini : Allah swt memberi semangat, motivasi  kepada Nabi Muhammad Saw yang sering ditimpa musibah, ayat yang pertama, wahai Muhammad  walaupun engkau sering ditimpa musibah, ingatlah bahwa engkau juga telah banyak mendapatkan nikmat dari Allah swt. Ayat yang kedua, maka dari itu walaupun engkau ditimpa musibah tetaplah engkau mendirikan shalat dan berkurban sebagai rasa syukur kepada Allah swt. Dan ayat ketiga, Allah Swt  memberi semangat kepada Nabi Muhammad saw. Wahai Nabi biarlah mereka mengolok–olokmu dengan perkataan ‘abtar’ karena justru yang ‘abtar’ adalah mereka semua, karena mereka telah terputus dari rahmat dan nikmat Allah swt.

Maka walau saat ini kita sedang tertimpa musibah maka jangan tinggalkan shalat dan berkurbanlah karena ingat nikmat yang Allah berikan kepada kita lebih banyak daripada musibah yang kita dapatkan.  Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang melaksanakan qurban, orang itu nanti ketika dibangkitkan dari kubur, ia akan menemukan qurbannya berdiri di atas kuburannya, rambut qurban terbuat dari emas, matanya seperti batu permata. Lalu ia terheran-heran dan bertanya, ‘Siapa kamu ini? Aku belum pernah melihat sesuatu seindah kamu.’ Hewan itu menjawab, “Aku adalah qurbanmu yang engkau persembahkan di dunia sekarang naiklah ke atas punggungku”. (HR Ibnu Rif’ah).

Pesan ibadah qurban itu adalah menumbuhkan sikap ta’awun, saling membantu antar sesama umat Islam. Penyembelihan hewan qurban jangan hanya dilihat semata-mata dari aspek penyembelihannya saja, melainkan juga harus dilihat bahwa penyembelihan itu merupakan simbol perilaku kedermawanan dan solidaritas sosial di antara kita.

Mudah-mudahan kita diberikan keluasan rizki agar bisa berkurban walaupun sedang masa pandemi. Kalau kita tidak mampu berkurban tetaplah kita menjadi orang yang senang berbagi. Rasulullah Saw bersabda:  “Barangsiapa yang memiliki kelebihan makanan maka hendaklah memberikan kelebihannya itu kepada mereka yang tidak mempunyai makanan” (HR Muslim).

Maka orang kaya bersedekah kepada orang miskin, orang miskin boleh bersedekah kepada orang faqir atau yang lebih miskin lagi. Karena Rasulullah Saw pernah bersabda:

اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun dengan (sedekah) separuh butir kurma. Barangsiapa tidak memilikinya maka hendaklah (ia bersedekah) dengan kata-kata yang baik” (Muttafaq ‘Alaih)

Kemiskinan menurut pandangan Islam adalah bahaya (dharar) yang harus dihilangkan. Dampak pandemi covid-19 berupa bertambahnya orang miskin juga merupakan bahaya (dharar) yang harus dihilangkan. Oleh karena itu, para ulama berpendapat bahwa mengatasi bahaya kemiskinan ini merupakan kewajiban bagi semua pihak secara bersama-sama. Semangat berkurban menjadi momentum yang tepat untuk menumbuhkan sikap rela berbagi dan membantu masyarakat yang terdampak wabah ini. Dengan sikap tersebut semoga Allah segera menurunkan karunianya dengan segara mencabut wabah ini dan memulihkan dampaknya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Mudah-mudahan khutbah ini bermanfaat dan dapat mentauladani keluarga Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim AS, walaupun sering mendapatkan ujian dari Allah Swt tetap totalitas keimanan kepada Allah tetap terjaga, kesabarannya tetap terpelihara, dan terus menjadi manusia yang suka berbagi. Mudah-mudahan qurban kita, puasa arafah kita, sedekah kita, dan amal ibadah kita diterima di sisi Allah Swt. Amin ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكيْمِ. وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أَقوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KE-2

الله أَكْبَرُ (7) وَلِلّهِ الحمد لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِه الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فيا عباد الله اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَأّيُّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى ألِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ  وَعَلَى ألِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى العَالمَيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ . اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالـْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ زَمَان وَ فِي مَكَانٍ اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالفِتَنَ وَ الْمِحَنَ ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن عَنْ بَلَدِنَا إندونسيا خَاصَّة وَعَنْ سَاِئرِ بُلْدَانِ عَامَّة اِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Ya Allah, ya tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ya Allah. Ya Allah ampunilah dosa guru-guru kami, berilah kami ilmu yang barokah dan manfaat baik di dunia maupun di akhirat kelak.Ya Allah, ampuni dosa pasangan hidup kami, bimbinglah keluarga kami sehingga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, keluarga yang saling memotivasi untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. Ampuni dosa anak-anak kami, bimbing mereka dengan hidayah-Mu ya Allah agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, anak yang berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya, anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, anak yang berguna bagi masyarakat, agama dan bangsanya. Ya Allah, ampuni dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya Allah, Kami memang telah mendhalimi diri kami dengan banyaknya dosa yang telah kami perbuat, dan jika hari ini engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami maka kami menjadi orang yang merugi. Ya Allah jangan jadikan kami termasuk orang yang merugi ya Allah.

Ampuni sebusuk apapun diri kami, ampuni sebanyak apapun dosa yang kami perbuat. Ampuni segelap apapun masa lalu kami, ampuni senista apapun aib-aib yang kami sembunyikan. ampuni jika selama ini kami mendustakan-Mu, meremehkan keagungan-Mu, melupakan kasih sayang-Mu, ampuni jika nikmat yang Kau berikan kepada kami, kami gunakan untuk berkhianat dan bermaksiat kepada-Mu ya Allah. Ampuni jikalau kami begitu sombong kepada-Mu, ampuni amal-amal ibadah kami yang amat jarang ini ya Allah. Ampuni kezaliman kami kepada anak-anak kami, saudara-saudara kami, tetangga kami dan orangtua kami Ya Allah.  Ampuni jika ada orang terhina dan tersesat karena lisan atau perbuatan kami. Ampuni andaikan ada harta haram, makanan haram, yang melekat pada tubuh kami ya Allah.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, (corona) dan penyakit-penyakit buruk lainnya. Ya Allah ya Tuhan kami, matikanlah kami dalam keadaan iman, matikan kami dalam keadaan Islam dan matikan kami dalam keadaan husnul khotimah, jangan matikan kami dalam keadaan su’ul khotimah. Masukkanlah kami kedalam surga-Mu bersama orang–orang yang engkau cintai, jangan masukkan kami kedalam nerakamu karena kami tidak mampu atas azab-Mu yang sangat pedih.

رَبَّناَ تَقَبَّلْ مِناَّ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ, وَ تُبْ عَلَيْناَ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. رَبـَّنــا آتــِـنـَا في الدُّنــْيَا حَسَنَةً وفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنــَا عَذَابَ النّــَارِ وَصَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَ الْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Postingan populer dari blog ini

Kun Ma'allah

Sejarah Dzikrul Ghofilin

CERAMAH HAUL DAN KEHARUSAN BERGURU